Kombinasi senior junior tangguh di skuad Argentina, Lionel Messi dan Julian Alvarez. (Foto: ist)
Indonews (Qatar) - Dalam olahraga apa pun, persiapan dan detil strategi yang matang menjadi awal perjalanan sebuah sukses. Itu yang dilakukan tim pelatih Argentina dan kapten Lionel Messi lewat diskusi panjang jelang laga versus Kroasia.
Lewat rekaman video, coach Lionel Scaloni mempelajari pola permainan Kroasia dengan cermat. Mencari kelemahan Luka Modric dkk.
"Kami punya pelatih dan staf yang brilian. Kami tahu kelemahan lawan dan tahu persis apa yang harus kami lakukakan di lapangan," beber Messi.
Lini tengah Kroasia, katanya, sangat kuat dan itu sebabnya mereka acap lebih banyak menguasai bola. Tapi, saat kehilangan bola, mereka acap jadi kocar-kacir. Meninggalkan beberapa ruang yang bisa dimanfaatkan Argentina jadi kekuatan dan keuntungan utama.
"Kami yakin bisa melukai mereka dengan serangan balik. Memanfaatkan celah yang sudah kami ketahui. Kami tahu apa yang harus dilakukan di setiap detik pertandingan, kapan berlari dari satu titik ke titik lainnya," imbuhnya.
Strategi itu disempurnakan dengan memasang pemain muda Julian Alvarez sebagai pelaku utama saat tim menyerang balik. Maklum, striker Manchester City berusia 22 tahun itu punya speed, power, dan skill untuk tugas yang diemban.
Dan, seperti sudah disaksikan penonton di seluruh dunia, skenario itulah yang sempurna dieksekusi Messi cs di lapangan. Gol pertama yang dicetak Messi lewat penalti berawal dari serangan balik dan pelanggaran terhadap Alvarez. Dua gol indah buatan Alvarez juga tak jauh dari teori yang disusun.
Itu dari aspek teknis. Dari sisi psikologis, kata Messi, mereka juga sangat termotivasi setelah pukulan telak dikalahkan Arab Saudi di pertandingan pembuka.
"Kami tak menyangka akan kalah dari Arab Saudi setelah 26 pertandingan sebelumnya tanpa terkalahkan. Memulai turnamen dengan cara seperti itu sungguh berat dan membebani mental. Sebab, semua pertandingan berikutnya menjadi final bagi kami. Kami justru semakin bersatu. Kini terlihat betapa hebatnya tim kami mengatasi tekanan."
"Kini kami berada di tempat yang kami inginkan setelah memenangkan 5 laga 'final' setelah kalah dari Arab Saudi. Kami berharsp bisa juga memensngksn pertandingan ke-6 yang jadi final sesungguhnya."
Alvarez pun akui racikan taktik Scaloni jadi kunci kemenangan telak atas Kroasia. Taktik itu membuatnya segera paham harus bergerak kemana dan seperti apa begitu timnya menguasai bola. Tentu saja dua gol indahnya membuat bangga diri, keluarga dan negaranya. Ia sudah cetak 4 gol di Qatar 2022 pada usia 22 tahun.
"Saya bisa bayangkan betapa gaduhnya keluarga saya dan fans di Argentina menyambut kemenangan ini. Kini saatnya istirahat dan berusaha tampil bagus di pertandingsn final," kata Alvarez yang baru pertengsn 2021 lalu jalani debutnya di timnas Argentina. (rnp)