Nasional

Imbas Jalan Tambang, Desa Wadas Dikepung Banjir

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 26/03/2023 17:14 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah diterjang banjir setelah hujan mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (25/3) kemarin. Genangan air masuk ke beberapa rumah warga dan musala di Dusun Karang.

Berdasarkan keterangan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) banjir terjadi akibat kawasan hutan di perbukitan mulai dibuka untuk akses jalan lokasi tambang batu andesit di Wadas dan Bendungan Bener sekitar 12 kilometer.

Anggota Gempadewa Siswanto mengatakan air hujan tidak lagi tertahan tumbuhan dan masuk ke tanah, tetapi langsung mengalir di permukaan dan meluncur ke bawah.

Air berwarna coklat meluncur deras, membawa material tanah dan bebatuan. Banjir juga menggenangi ruas jalan di desa itu sehingga warga tidak berani melintas.

"Hari ini, Desa Wadas sedang mengalami banjir," ujar anggota Gempadewa Siswanto melalu keterangan tertulis, Minggu (26/3).

Siswanto mendesak rencana tambang batu andesit dihentikan karena bisa membahayakan warga.

Ia mengaku pernah mengingatkan masalah banjir ini kepada para pejabat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo sebagai Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan Balai Besar Sungai Wilayah Serayu Opak (BBWSSO) sebagai lembaga pemerintah yang menjadi pemrakarsa proyek Bendungan Bener dan tambang andesit di Wadas.

"Untuk apa mendapatkan ganti rugi Rp10 miliar (setelah menyerahkan tanah untuk tambang) jika kemudian mati kena tanah longsor," ujarnya.

Siswanto menegaskan sejak awal warga Wadas sudah menolak rencana tambang ini. Menurutnya, para warga khawatir lingkungan menjadi rusak dan ancaman bencana meningkat.

Ia mengklaim pemerintah menggunakan cara-cara represif untuk mematikan perlawanan warga. Selain itu upaya melalui jalur hukum yang dilakukan warga juga selalu dikalahkan.

Priyan Susyie, seorang anggota Wadon Wadas sedih melihat banjir mulai melanda desanya. Ia tak membayangkan jika tambang batu andesit benar-benar dibuka bisa memicu bencana yang lebih besar.

"Baru akses jalan saja sudah menyebabkan banjir apa lagi kalau ada tambang, mau jadi apa Wadas. Jika Wadas sampai ditambang maka akan terjadi banjir bandang yang lebih besar lagi," ujar Priyan.

Sementara itu anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Dhanil Al Ghifary meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan BBWSSO memiliki komitmen menjaga lingkungan Wadas.

"Pembebasan tanah untuk tambang di Wadas hanya cerita awal penghancuran alam di Wadas," ujarnya.*

Artikel Terkait