Nasional

Peduli Autistik, LSBA Kembali Gelar Autism Awareness Festival

Oleh : very - Minggu, 14/05/2023 22:02 WIB

Autism Awareness Festival (AAF) diadakan kembali pada tahun 2023 oleh London School Center for Autism Awareness (LSCAA) dan London School Beyond Academy (LSBA). (Foto: Dok Pri)

Jakarta, INDONEWS.ID - Autism Awareness Festival (AAF) diadakan kembali pada tahun 2023 oleh London School Center for Autism Awareness (LSCAA) dan London School Beyond Academy (LSBA).

AAF ke-15 yang diadakan pada 14 Mei 2023 dan berlokasi di Kampus LSBA, Sudirman Park Jl. KH Mas Mansyur Kav.35, Jakarta Pusat ini diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti lomba menggambar, kegiatan memasak, fun games, dan pentas seni. Kegiatan yang diikuti oleh total peserta 130 individu autistic AAF ini berjalan meriah dan penuh semangat.

AAF merupakan pusat penggiat yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat terhadap individu autistik.

"LSBA selalu berusaha memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa serta mengajak orangtua untuk menjadi bagian dari proses belajar," ujar Chrisdina Wempi, Direktur LSCAA dan LSBA seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Minggu (14/5).

Dia menambahkan bahwa keterampilan yang dikuasai setiap siswa pada dasarnya adalah modal yang dapat dikembangkan oleh orangtua.

LSBA sebagai sebuah lembaga pelatihan dan keterampilan bagi remaja berkebutuhan khusus secara konsisten hadir dengan program-program yang membentuk keterampilan. Kelas yang ditawarkan meliputi Teknik Cetak (sablon dan digital), Kriya Tekstil, Tata Boga, dan Administrasi Perkantoran.

Pembelajaran berjalan selama 6 semester (3 tahun) dengan tambahan 1 tahun di Balai Latihan Kerja (tidak wajib). Format kurikulum yang dibentuk mengacu pada kenyamanan siswa individu berkebutuhan khusus dengan harapan dapat memaksimalkan hasil pembelajaran.

Sebagai salah satu bentuk komitmen, tahun 2023 ini LSBA merencanakan pembangunan Kampus Bali yang diharapkan selesai pada tahun 2024. Program yang ditawarkan akan dimulai dari beragam kursus pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan kemudian akan berkembang menjadi program dengan durasi 6 semester. Pembagunan LSBA Bali akan bersanding dengan Kampus LSPR yang telah 7 tahun berada di Bali.

“Diadakannya AAF dan pengembangan LSBA di Bali dapat diharapan terus berkontribusi pada penerimaan masyarakat akan individu berkebutuhan khusus dan menciptakan lingkungan yang inklusif,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait