Oleh Zaenal Abidin
Jakarta, INDONEWS.ID - Lelaki tua itu bernama Cimon, jepitan bibirnya dengan lahap menghisap payudara yang begitu ranum milik perempuan belia yang bernama Pero. Sekilas lukisan seronok ini tidak layak tampil di musium musium yang banyak dikunjungi tamu apalagi anak anak sekolah. Tetapi ada kisah pedih dan kasih sayang dibalik lukisan lelaki tua Cimon dan anak gadisnya sendiri Pero.
Valerius Maximus sejarahwan Yunani mengisahkan seorang lelaki tua ditangkap dan dipenjarakan sampai mati karena kedapatan mencuri sepotong roti karena dia begitu kelaparan. Dengan cara Cimon tua dijebloskan dalam jeruji besi tanpa di beri air dan makanan. Pero anak perempuan Cimon yang baru menikah dan mempunyai bayi, memohon ke sipir penjara agar setiap hari dia boleh menjenguk ayahnya sampai ajalnya tiba. Permohonan Pero pun dikabulkan.
Terjadi keanehan,sudah lewat beberapa hari tetapi tubuh Cimon masih tetap bugar, padahal tidak setetes air dan sebutir gandum yang melewati kerongkongan lelaki tua ini. Punya ilmu kesaktian apa Cimon? setiap kali Pero anak perempuan dan cucunya membesuk ke dalam sel jeruji, tidak lepas dari geledahan sipir sipir penjara disana. Sampai ada seseorang sipir yang penasaran mengikuti dan mengintip apa yang mereka berdua lakukan di sel penjara.
Sang sipir pun akhirnya terbelalak melihat adegan eksotis dihadapannya, lelaki tua dengan beringas menghisap puting yang begitu aduhai milik anak perempuan dan cucunya, dan apa yang terjadi berikutnya? inilah yang mengilhami kemudian hari agama agama besar di seluruh penjuru bumi, dan kenapa Pero yang menurut kaum bumi datar layak di bakar hidup hidup justru sama Tuhan diperkenankan orang yang pertama membuka pintu Surga.
Dengan asupan gizi dari air susu anaknya, Cimon tua tetap bertahan hidup. Air kasih sayang dari anak perempuan satu satunya membuat sel sel dalam tubuh lelaki tua itu tetap basah , tidak mengering lengket dan layu.