Nasional

Sambut Keputusan OECD Buka Aksesi, Kemenko Perekonomian Terus Gaungkan Semangat Visi Indonesia Emas 2045 pada Civitas Academica

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 23/02/2024 21:56 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) terus digaungkan. Hal tersebut sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan per kapita minimal USD30.300 pada tahun 2045. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku focal point dalam proses aksesi atau keanggotaan Indonesia dalam OECD terus berupaya memonitor perkembangan proses aksesi tersebut. Adapun diskusi aksesi bagi Indonesia sendiri telah dibuka oleh OECD pada 20 Februari 2024.  

Dalam rangka meningkatkan awareness seluruh komponen pemangku kepentingan, Kemenko Perekonomian menyelenggarakan rangkaian Kuliah Tamu di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, untuk melakukan diseminasi perkembangan aksesi OECD kepada civitas academica, pada Kamis (22/02). Diselenggarakan melalui kerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS, kegiatan tersebut disambut antusias dengan kehadiran ratusan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto menyampaikan bahwa kegiatan kuliah tamu di UNS menjadi hal yang istimewa karena merupakan penyelenggaraan pertama pasca OECD menyatakan secara resmi membuka diskusi aksesi Indonesia. Asdep Ferry juga mengajak perguruan tinggi untuk dapat turut berkontribusi dalam proses aksesi tersebut.

“Proses aksesi Indonesia untuk menjadi angota OECD merupakan salah satu strategi Pemerintah RI mencapai Visi Indonesia Emas 2045, yang membutuhkan peran dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia akademik,” ungkap Asdep Ferry.

Sejalan dengan yang disampaikan Asdep Ferry, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Ismi Dwi Astuti Nurhaeni juga menyampaikan turut mengajak civitas academica UNS untuk berpartisipasi secara aktif dan menyampaikan gagasan-gagasan baru dalam rangka kemajuan kerja sama ekonomi internasional, terutama terkait proses aksesi OECD yang dilakukan Pemerintah Indonesia.

Memasuki sesi materi, program kuliah tamu tersebut menghadirkan narsumber yakni Analis Kebijakan Keasdepan Kerja Sama Ekonomi Multilateral Adi Purwanto Nur Atmojo dan Kepala Program Studi Hubungan Internasional FISIP UNS Ign. Agung Satyawan. Dalam sesi tersebut, kedua narasumber menyampaikan materi seputar perkembangan proses aksesi OECD Indonesia, termasuk rangkaian proses yang sudah dan harus dilalui Indonesia hingga manfaat yang dapat diperoleh Indonesia dari keanggotaan penuh di OECD. Kedua narasumber juga sepakat bahwa bergabungnya Indonesia pada OECD merupakan salah satu jalan yang perlu dioptimalkan untuk melakukan transformasi struktural menuju Indonesia Emas 2045.

Melanjutkan antusiasme yang telah terlihat sejak awal kegiatan, sesi diskusi diwarnai dengan berbagai pertanyaan kritis mahasiswa, mulai dari implikasi keanggotaan OECD terhadap program pajak, jangka waktu yang diperlukan pada proses aksesi, manfaat yang diperoleh Indonesia sebagai key partner dan anggota penuh OECD, kesiapan pemerintah dan sektor privat dalam pemenuhan standar OECD, hingga upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Artikel Terkait