
Jakarta, INDONEWS.ID - STTPU Jakarta menggelar Wisuda X, dan ini punya makna khusus, merupakan peristiwa pertama Wisuda dengan nama Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum. Hadil transformasi metode pendidikan dengan pilihan terbatas menjadikan sistem pendidikan yang memungkinkan mahasiswa mendapat pilihan sesuai minatnya.
Minat tersebut di bidang konstruksi khususnya konstruksi bangunan publik seperti jalan, jembatan, bendungan, sistem pengendali banjir, instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, pengolahan sampah serta bangunan gedung bertingkat.
Pilihan dapat berupa bagian dari proses Sidlakon, atau survei, perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan publik, termasuk inovasi di bidang pemodelan numerik untuk menunjang proses perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan bangunan publik.
STTPU Jakarta melakukan perpaduan pengajaran teorik dan praktek dengan menambah tenaga pengajar dari praktisi dan memberikan waktu lebih banyak untuk kuliah di lapangan dan kerja oraktek di laboratorium atau proyek yang sedang dalam perencanaan, pelaksanaan fisik konstruksi maupun tahap operasi dan pemeliharaan.
Berbagai fasilitas yang diperlukan untuk proses pengajaran terus dikembangkan dan disiapkan oleh manajemen dan yayasan Pendidikan Putra sebagai suatu bentuk kepedulian untuk menjadi STTPU sebagai sekolah tinggi dengan predikat unggul yang berkelanjutan.
STTPU Jakarta memberikan bekal kepada lulusan untuk mendapatkan sertifikat keahlian atau kompetensi kerja untuk lebih dapat memenuhi persyaratan diterima kerja di berbagai perusahaan konstruksi. STTPU juga memberikan kesempatan pada mahasiswa berprestasi untuk mendapat beasiswa dan kesempatan berkarya di mitra kerja Kementerian PUPR.
Merupakan suatu tantangan bagi STTPU untuk bisa memenuhi pasar kerja konstruksi di luar negeri. Untuk itu, pihak kampus berharap dukungan menerus dari pihak Kementerian PUPR serta mitra kerjanya dan juga Kemendikbud untuk tercapainya STTPU yang lebih maju di tingkat nasional dan internasional.
STTPU Jakarta merupakan transformasi dari STT Sapta Taruna yang asalnya dari Akademi Teknik Sapta Taruna (ATST) dibangun 40 tahun lalu, tepatnya tanggal 7 Juli 1984. ATST digagas oleh para Pemimpin Tinggi di Departemen (Kementerian) Pekerjaan Umum. Tahun 1984 diresmikan perkuliahan perdana oleh Menteri PU almarhum DR.Ir. Soejono Sosrodarsono, Menteri periode 1983-1888.
Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga ahli berstatus pendidikan Strata 1, maka tahun 2003 ATST berubah status menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna, dikelola Yayasan Pendidikan Putra.
Sapta Taruna merupakan nama yang diambil dari sejarah perjuangan 7 karyawan Departemen PU yang gugur dalam mempertahankan kantor cikal bakal kantor Departemen Pekerjaan Umum di gedung Sate, Bandung, dari serangan sekutu pada 3 Desembet 1945.