Bisnis

Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, KKP Siapkan UMKM Perikanan

Oleh : very - Senin, 18/11/2024 11:02 WIB


Workshop Pemberdayaan Usaha yang digelar di Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Workshop tersebut diikuti 300 UMKM perikanan se-Jawa Timur pada Selasa lalu. (Foto: Humas PDSPKP)

 

Pasuruan, INDONEWS.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi sirkular untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). 

Dalam Workshop Pemberdayaan Usaha yang digelar di Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo mengajak UMKM bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk meningkatkan kinerja usahanya.

Menurutnya, ekonomi sirkular yang menitik beratkan pada penggunaan bahan baku lokal dan berkelanjutan sesuai dengan semangat ekonomi biru KKP. Workshop tersebut diikuti 300 UMKM perikanan se-Jawa Timur pada Selasa lalu.

"Dengan memilih produk perikanan berkelanjutan, tentu bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," ujar Budi dalam siaran resmi KKP seperti dikutip dari kkp.go.id/, di Jakarta, Senin (18/11).

Budi menambahkan UMKM merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian dan memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, sudah seharusnya UMKM berperan sebagai pilar utama perekonomian Indonesia.

Ke depan, Budi mengimbau pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan agar turut memantau dan menemani UMKM yang telah dibina. Dikatakannya, kegiatan di Pasuruan juga bisa direplikasi di provinsi lain. 

"Ini bagian dari komitmen yang kuat untuk membantu dan mengembangkan UMKM. Jadi kami mengajak dinas terkait untuk turut memonitoring dan mengevaluasi," tegasnya. 

Kegiatan di Pasuruan tersebut juga bertujuan untuk mengakselerasi UMKM agar bisa naik kelas. Karena itu, Budi memastikan tim Ditjen PDSPKP menyiapkan sejumlah narasumber kompeten seperti pemaparan materi terkait Fasilitasi LNSW untuk Kemudahan Ekspor UMKM oleh Direktur Efesiensi Proses Bisnis, LNSW. Kemudian UMKM Go Ekspor oleh Direktur Fasilitas Kepabeanan, DJBC, Business Mindset and Model oleh Riki Rijadi, Founder muoaien.

Selanjutnya Success Story Membangun Bisnis UMKM oleh Aceh Food, dilanjutkan Prosedur Sertifikasi SKP dan HACCP oleh BP2MHKP, Manajemen Keuangan untuk UMKM oleh Dania Setiabudi, Yuk Bisnis, Digitalisasi Usaha untuk UMKM oleh Frank Silitonga, Mentoring/Business Coaching, hingga Kewirausahaan dan Manajemen Usaha oleh Mochammad Ary Gunawan, Dapur Ciamik.

"Kami ingin UMKM perikanan, khususnya di Jawa Timur bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan," ujar Budi.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Usaha Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan layanan konsultasi langsung untuk 300 UMKM yang dihadirkan. Layanan tersebut meliputi pembiayaan dari LPMUKP, Bank Jatim dan BNI, perizinan berusaha, perizinan Usaha Pengolahan Ikan, perizinan Usaha Pemasaran Ikan serta sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan.

"Kami juga mengajak rekan-rekan dari BPJPH untuk memberikan konsultasi Halal, BPOM untuk PIRT/MD, BPPMHKP terkait sertifikasi HC/HACCP dan LNSW untuk konsultasi prosedur ekspor bagi UMKM," ujar Catur.

Dalam kesempatan ini, Catur memastikan 300 UMKM tersebut begitu antusias mengikuti kegiatan. Hal ini terlihat dari sebaran UMKM yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Pacitan, hingga Banyuwangi.

Dikatakannya, kualitas SDM diperlukan terutama di bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill, dan ability dalam berwirausaha.

"Ada juga 10 koperasi binaan yang kami undang, harapannya baik UMKM maupun Koperasi yang ikut bisa semakin kuat secara kelembagaan karena SDM-nya semakin kompeten," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap pentingnya implementasi program ekonomi biru dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional. 

Menteri Trenggono menjelaskan, ketahanan pangan bersumber dari tiga hal yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Khusus untuk protein, salah satunya berasal dari produk perikanan.

Merujuk data perdagangan yang selalu surplus, katanya, produk perikanan merupakan sumber ketahanan pangan yang paling kuat. *

 

Artikel Lainnya