Nasional

Didemo ASN di Kementeriannya, Mendikti Saintek: Ada Upaya untuk Mendiskreditkan Saya

Oleh : very - Selasa, 21/01/2025 13:03 WIB


Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Foto: Suara.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan pegawai kementeriannya, pada Senin (20/1).

Dia mengatakan, aksi demo tersebut dipicu karena pihaknya melakukan mutasi besar di Kemendiktisaintek. Menurutnya mutasi itu harus dilakukan karena ada pemisahan kementerian.

"Demo itu terkait dengan kami yang sedang mengadakan mutasi besar-besaran di kementerian. Karena jadi 3 menteri, kita perlu banyak orang kemudian kita ingin membenahi," kata Satryo kepada wartawan usai menghadiri pelantikan Rektor ITB di Sabuga, Bandung seperti dikutip dari Wartakota.com.

Selain itu Satryo juga menyinggung pernyataan Prabowo agar kementerian harus melakukan penghematan anggaran. Oleh sebab itu, katanya, pihaknya melakukan mutasi besar-besaran. Namun, buntutnya, ada pegawai yang tidak terima dengan mutasi dan melakukan aksi demo tersebut.

"Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah. Nah kita mengadakan 1 mutasi yang cukup besar. Dan karena memang ada pihak yang tidak berkenan dimutasi maka (terjadi demo)," kata Satryo.

Satryo juga membantah isi rekaman yang ramai beredar di media sosial. Rekaman tersebut memperdengarkan suara seseorang yang dinarasikan sebagai Menteri Satryo sedang memarahi karyawan rumah dinasnya di Widya Chandra karena airnya kotor.

Ketika ditanya tanggapan terkait beredarnya rekaman tersebut, Menteri Satryo mengatakan bahwa upaya tersebut adalah tindakan untuk mendiskreditkan dirinya. “Saya tidak menduga siapa-siapa, tapi ada upaya untuk mendiskreditkan saya,” ujarnya.

Dia juga membatah rekaman tersebut merupakan suaranya. Dia mengatakan bahwa rekaman itu merupakan hasil editan dan rekayasa karena sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.  

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto membentuk tiga kementerian baru di bidang pendidikan dan kebudayaan yaitu Kemendiktisaintek, Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Seperti diketahui, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdikti Saintek) melakukan demonstrasi di depan kantor Kemendiktisaintek Jakarta, Senin (20/1/2025) pagi.

Demontrasi tersebut dipicu oleh keputusan pimpinan Kemendiktisaintek yang memindahkan secara sepihak Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek, Neni Herlina, ke Kemendikdasmen pada Jumat (17/1).

“Tiba-tiba hari Jumat itu (17/1), karena mungkin masih melihat saya ada berkeliaran, Bapak Menteri langsung mendatangi saya ke lantai 8. Kejadiannya begitulah, tidak etis lah,” kata Neni kepada wartawan.

Tidak hanya dipicu kasus tersebut, sejumlah ASN juga menyebut bahwa Menteri Satryo bersikap kasar.

Selain menggelar aksi demo, sebagai bentuk protes para ASN juga mengirimkan beberapa karangan bunga papan dengan tulisan “Kami Tidak Diam Saat Hak Diinjak”, “Luka Satu Adalah Luka Kita Semua, Ketidakadilan Pada Satu, Adalah Ancaman Bagi Kita Semua”, “Semoga Bahagia di Atas Derita Pegawai Sendiri”.

Bahkan, ketika mobil yang membawa Menteri Diktisaintek muncul, para demonstran berteriak “turun-turun”.

 

 

Respons Kemendikti
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek RI Togar M Simatupang menyatakan pemberhentian ASN di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak. Hal ini menurut Togar adalah dinamika yang terjadi dalam pemekaran organisasi.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar dilansir Antara.

Dalam rilisnya, Kemendiktisaintek terbuka menyikapi berbagai isu dan dinamika dalam proses transisi kementerian. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi pada dialog jajaran pimpinan Kemdiktisaintek dengan para pegawai, Senin (20/1).

Pimpinan Kemdiktisaintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini.

"Rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi Kementerian ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty," tutur Dirjen Dikti Khairul.

Ke depan, Kemdiktisaintek akan melakukan tindak lanjut atas berbagai aspirasi dari pegawai. Rotasi, promosi, maupun mutasi pada masa transisi Kementerian merupakan dinamika yang bisa saja dialami oleh setiap institusi.

Kemdiktisaintek juga menegaskan bahwa kementerian sangat terbuka terhadap berbagai masukan dan aspirasi terutama dari publik dan internal.

Kini Kemdiktisaintek juga sedang memproses berbagai program yang telah diamanatkan oleh Presiden Prabowo bersama dengan seluruh jajaran dan juga dengan pihak pemangku kepentingan agar Asta Cita dapat dilaksanakan dengan baik. *

Artikel Lainnya