INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/12/2017 13:52 WIB
  • AS Hikam Sebut Penggunaan Bendera Palestina dan Simbol Lain di Aksi Reuni 212 Berbau Manipulatif

  • Oleh :
    • very
AS Hikam Sebut Penggunaan Bendera Palestina dan Simbol Lain di Aksi Reuni 212 Berbau Manipulatif
Pengamat politik dari President University AS Hikam. (Foto: channel indonesia)

Jakarta, INDONEWS.ID - Aksi reuni alumni 212 yang dilakukan pada Sabtu 2 Desember 2017 telah usai. Meskipun aksi dapat dianggap berjalan dengan tertib namun ada beberapa catatan terkait acara tersebut. Catatan yang sangat penting untuk ditindaklanjuti adalah penggunaan bendera negara sahabat (Palestina) dan bendera Al Liwa’ dan Ar Rayah yang dipasang bersamaan dengan bendera negara Indonesia, merah putih. 

Terkait penggunaan bendera negara lain dalam aksi reuni alumni 212, pengamat politik Muhammad AS Hikam mengatakan membawa bendera tersebut dalam kegiatan politik di Indonesia tidak dibenarkan.

“Tujuan mereka menggunakan bendera Palestina adalah untuk memobilisasi simpati umat bahwa kelompok tersebut sangat penduli terhadap perjuangan bangsa Palestina melawan penindasan Israel,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (3/12/2017).

Pengamat politik yang juga dosen di President University ini menambahkan dilihat dari kepentingan hubungan Palestina dan Indonesia, hal tersebut kontraproduktif.

Baca juga : Ciptakan Suasana Natal, Hotel Mahakam Gelar Christmas Tree Lighting dan Preview Year End Soiree

“Seakan-akan dikesankan bahwa rakyat Palestina dan pemerintahannya juga mendukung kelompok Islam garis keras itu. Padahal kedua negara punya hubungan historis yang tidak bersifat sektarian apalagi yang berlawanan dengan pemerintah,” tegas AS Hikam.

Pada Januari 2017 lalu, Kedubes Palestina memberikan pernyataan resmi terkait penggunaan bendera Palestina pada aksi unjuk rasa di Indonesia, yang menyebutkan bahwa perilaku itu tidak bisa diterima dan tidak bisa dianggap sebagai tanda dukungan atau solidaritas terhadap Palestina. Pihak Kedubes Palestina juga menyatakan bahwa teman Palestina yang asli dan tulus akan menjaga stabilitas dan kedamaian di negara mereka jika mereka benar-benar tulus ingin menciptkana kedamaian di Palestina.

Selain bendera negara lain, dalam aksi reuni alumni 212 tersebut terdapat pula bendera/panji Al Liwa’ dan Ar Rayah yang dipasang di atas bendera merah putih. AS Hikam mengatakan, bendera tersebut sebenarnya digunakan pada zaman Nabi yang kini sering digunakan oleh kelompok-kelompok Islam radikal seperti HT, Al Qaeda dll.

“Penggunaan bendera tersebut bagian dari propaganda mereka. Kalau pemerintah tidak hati-hati dalam menyikapi penggunaan bendera tersebut bisa saja dituduh anti Islam dan anti perjuangan Nabi. Padahal pada saat yang sama bendera tersebut digunakan sebagai kamuflase HTI di Indonesia,” ujarnya.

AS Hikam yang pernah menjadi Menteri pada era Presiden Gus Dur ini menegaskan bahwa pemerintah dan organisasi masyarakat sipil Islam harus memberikan pendidikan dan informasi yang benar tentang penggunaan  bendera-bendera seperti itu.

Baca juga : Gerakan Pembagian Bendera, Dirjen Polpum Kemendagri: Ajang Silaturahmi dan Pemersatu Bangsa

“Harus dilihat siapa yang mengibarkan, bukan hanya simbol bendera saja. Ini jelas merupakan cara yang berbau manipulasi,” pungkasnya. (Very)

 

Baca juga : Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar, Beberkan Peran Penting KDH Jalankan Urusan Pemerintahan Umum
Artikel Terkait
Ciptakan Suasana Natal, Hotel Mahakam Gelar Christmas Tree Lighting dan Preview Year End Soiree
Gerakan Pembagian Bendera, Dirjen Polpum Kemendagri: Ajang Silaturahmi dan Pemersatu Bangsa
Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar, Beberkan Peran Penting KDH Jalankan Urusan Pemerintahan Umum
Artikel Terkini
Pagelaran Wayang Kulit, Bima Arya Sosialisasikan Lembaran Aspirasi Warga untuk Mas Pram
Dasco: Jumlah Kementerian Merupakan Implementasi dari Asta Cita dan 17 Program Aksi Prabowo
PT WMS Gelar Diskon Khusus Service Sepeda Motor Honda untuk Anggota TNI di AHASS Jakarta-Tangerang
Libatkan Ribuan Industri Kecil, Kemenperin Gencar Sosialisasi Sertifikat TKDN
Korupsi Nol
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id