INDONEWS.ID

  • Rabu, 06/12/2017 07:47 WIB
  • Presiden Jelaskan Kemajemukan Indonesia Kepada Ibu Negara Afghanistan

  • Oleh :
    • hendro
Presiden Jelaskan Kemajemukan Indonesia Kepada Ibu Negara Afghanistan
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan ibu negara Afghanistan di istana Bogor

Bogor,INDONeWS.ID- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (5/12/2017)sore.

Kepada Presiden Jokowi, Rula Ghani menyampaikan kekagumannya terhadap peran dan kontribusi perempuan Indonesia dalam membantu dan memberdayakan sesama perempuan.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

"Beliau juga mengatakan beliau ingin kembali ke Indonesia lagi untuk memperdalam beberapa hal yang sifatnya lebih teknis," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada para jurnalis usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bagaimana majemuknya Indonesia dan juga menyambut baik keinginan Rula Ghani mengunjungi Indonesia kembali. 

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

“Presiden menyambut baik dan mengundang ibu negara Afghanistan untuk datang kembali. Beliau (Rula Ghani) sangat tertarik untuk melihat pesantren di Indonesia,” ucap Retno. 

Kunjungan Rula Ghani menunjukkan komitmen Afghanistan untuk terus meningkatkan hubungan maupun kerja sama kedua negara, serta utamanya meminta dukungan Indonesia untuk membantu mewujudkan perdamaian di Afghanistan yang sedang menghadapi konflik selama hampir 40 tahun.

Baca juga : Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU

"Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kerja sama di dalam konteks _peace building_," tutur Retno seperti dikutip dari biro pers kepresidenan 

Lebih lanjut, kedua negara juga memandang pemberdayaan perempuan sebagai salah satu elemen penting dalam mewujudkan perdamaian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Bagaimana kita bisa memberdayakan perempuan di dalam kegaitan-kegiatan yang bersifat ekonomi, (tapi) bukan berarti bahwa perempuan tersebut harus bekerja di luar rumah," ungkap Retno.

Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk melanjutkan program pertukaran ulama yang selama ini telah berjalan dengan baik. Bahkan Indonesia dan Afghanistan juga telah memiliki sejumlah kerja sama di bidang keagamaan, seperti membuka cabang Nahdlatul Ulama di Afghanistan hingga kerja sama antara MUI dan High Peace Council (HPC) Afghanistan. 

"Tentunya dengan satu tujuan yaitu tujuan untuk menyebarkan toleransi dan perdamaian," ucap Retno.

Selain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman.

 

Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas