INDONEWS.ID

  • Minggu, 24/12/2017 14:53 WIB
  • Pengamanan Natal Diperketat Menyusul Penangkapan 5 WNI Terduga Teroris di Malaysia

  • Oleh :
    • very
Pengamanan Natal Diperketat Menyusul Penangkapan 5 WNI Terduga Teroris di Malaysia
Sterilisasi Katedral Jakarta menjelang Natal 2017. (Foto: Tirto.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamanan ekstra di malam Natal dilakukan setiap tahun, namun tahun ini antisipasi lebih diberikan khususnya setelah ditangkapnya 20 terduga militan di sejumlah razia di Malaysia selama satu bulan terakhir.

Sebagian besar mereka diduga terkait dengan kelompok yang disebut sebagai Negara Islam (ISIS) dan ada juga yang pernah berjuang di Suriah. Lima di antara yang ditangkap itu adalah warga negara Indonesia.

Baca juga : Lagi! Densus 88 Bekuk 24 Terduga Teroris Pendukung MIT Poso dan ISIS

Seorang terduga ditangkap pada 30 November di Pontian, Johor, disinyalir sebagai pemimpin kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kepolisian Malaysia menyatakan terduga sedang mengumpulkan dana di Malaysia, sebelum berangkat ke Suriah untuk bergabung menjadi pejuang ISIS. Pria 24 tahun itu juga dinyatakan terlibat dalam serangan bom di Bandung pada Juli 2017 lalu, yang berhasil kabur dari pengejaran polisi Indonesia.

Baca juga : Forum Santri Dukung Densus 88 Polri Tangkap Terduga Terorisme

Empat WNI lainnya ditangkap di Sandakan, Sabah pada 4 Desember. Mereka masuk wilayah Malaysia lewat Tarakan dan Nunukan dan berencana menyusup ke selatan Filipina untuk merancang bom.

Juru bicara Polri Martinus Sitompul mengatakan tidak ada ancaman teror yang terdeteksi sejak penangkapan-penangkapan itu. Namun pengamanan akan diperketat di gereja-gereja dan tempat-tempat umum antara 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018.

Baca juga : Tangkap 53 Terduga Teroris di 11 Provinsi, Polri Paparkan Sumber Pendanaan Kelompok JI

"Kami akan tetap memonitor dan tetap awas", kata Martinus kepada kantor berita AFP.

Sekitar 70.000 orang dari badan pemerintah lain dan kelompok masyarakat madani, salah satunya GP Ansor - cabang organisasi pemuda NU - juga akan ikut mengamankan malam Natal.

"Kalau saudara-saudari kami yang merayakan Natal membutuhkan untuk menjaga keamanan mereka beribadah, kami akan membantu," kata Yaqut Chiolil Qoumas, ketua GP Ansor kepada kantor berita Reuters.

Selain penangkapan orang terkait ISIS, pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Trump baru-baru ini juga membuat keresahan karena keputusan itu membuat marah sebagian besar kaum Muslim.

Pada malam Natal tahun 2000, serentetan serangan bom terjadi di sejumlah gereja di Indonesia yang menewaskan 18 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah. (Very)

 

Artikel Terkait
Lagi! Densus 88 Bekuk 24 Terduga Teroris Pendukung MIT Poso dan ISIS
Forum Santri Dukung Densus 88 Polri Tangkap Terduga Terorisme
Tangkap 53 Terduga Teroris di 11 Provinsi, Polri Paparkan Sumber Pendanaan Kelompok JI
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas