INDONEWS.ID

  • Senin, 08/01/2018 10:29 WIB
  • Panasnya Pertarungan Pilgub Sumut, Edy vs Djarot

  • Oleh :
    • luska
Panasnya Pertarungan Pilgub Sumut, Edy vs Djarot
Eddy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat. (Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Genderang pertarungan Pilgub Sumut 2018 telah ditabuh, pertarungan memperebutkan kursi panas Sumatera Utara (Sumut) 1 nyaris digelar, arena bertarung koalisi setiap partai pun sudah siap, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

PKS bersama Gerindra dan PAN dukung Letnan Jenderal Edy Rahmayadi dan Musa Rakejshah sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara. Sedangkan PDIP bersama koalisinya juga telah memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga : Duta Damai dan Duta Santri: Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme

Ketua Umum PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS mengatakan Edy Rachmayadi, memiliki potensi yang sama dengan Djarot meski belum memiliki pengalaman memimpin daerah. Latar belakang Edy yang seorang tentara, menjadikannya sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.

Sedangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui bahwa penunjukkan Djarot sebagai cagub Sumut adalah hasil permintaan langsung dari masyarakat Sumut ke PDIP, karena masyarakat Sumut ingin kotanya bersih dari korupsi dan semua ketimpangan di pemerintahan daerah.

Baca juga : PKS soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh: Bangun Kekompakan Politik

Edy merupakan lulusan akademi militer 1985. Ia pernah menjadi Direktur Pemantapan Semangat Bela Negara di Lembaga Pertahanan Nasional, Panglima Kodam I Bukit Barisan. Jabatannya saat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Adapun Djarot berpengalaman menjadi Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Wali Kota Blitar. Ia gagal dalam pilkada DKI Jakarta 2017 bersama Basuki Tjahaja Purnama saat berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca juga : KOMPAK Indonesia Desak KPK Tangkap dan Usut Tuntas Korupsi Berjamaah DPRD Sumut Tahun 2009 sampai 2014

Menanggapi kedua kandidat spektakuler tersebut belum pernah berinteraksi langsung dengan masyarakat Sumut, Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan peran dari mesin partai harus bisa membantu kedua calon jika ingin menang.

Selain itu calon wakil gubernur yang akan mendampingi Djarot dan Edy juga harus bisa membantu. Apalagi jika kedua memilih calon pertahana untuk Pilgub Sumut. (Lka)

Artikel Terkait
Duta Damai dan Duta Santri: Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme
PKS soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh: Bangun Kekompakan Politik
KOMPAK Indonesia Desak KPK Tangkap dan Usut Tuntas Korupsi Berjamaah DPRD Sumut Tahun 2009 sampai 2014
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas