Jakarta, INDONEWS.ID - Banyak perusahaan besar yang eksis selama ini bertumbangan. Mereka gagal mempertahankan dan memperluas pasarnya, dan karena itu memutuskan untuk tutup.
Ada juga perusahaan menutup gerai penjualan offline karena mulai fokus menggarap penjualan secara online.
Hal itu memperlihatkan bahwa perusahaan besar tersebut gamang bahkan gagal menyikapi perubahan ekonomi digital. Mereka terdisrupsi akibat perkembangan digital yang masif.
Tentu bukan perusahaan besar saja yang mengalami goncangan ekonomi digital. Usaha skala kecil dan menengah (UKM) pasti juga akan terguncang di era ini.
Tapi seketika rasa optimisme terpancar karena pengusaha UKM ternyata mampu bertahan di saat krisis.
Setidaknya, hal inilah yang dirasakan dan dialami PT Permodalan Nasional Madani, atau PNM (Persero) dalam mendampingi pengusaha kecil selama ini.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja dalam acara talkshow di Sekretariat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), di MGK Kemayoran Tower, Sabtu (3/1/2018).
Acara yang mengambil tema “Peran dan Strategi UKM dalam Perekonomian untuk Menghadapi Era Digitalisasi dan Tantangan di Masa Depan” itu digelar untuk memahami tren bisnis di era digitalisasi saat ini.
Dalam kesempatan itu, Dirut PNM membagi pengalaman tentang kiat pengusaha kecil bisa bertahan di era digital.
“PNM selain memberikan modal, juga melakukan pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU),” ujar Parman.
Pembicara lain yaitu Wakil Ketua Umum Dikorlu merangkap Ketua Harian INTI, Dr. Antonius Herry Antono, yang menyampaikan strategi meraih peluang pasar. “Dengan melihat peningkatan PDB dan investasi, maka ekonomi Indonesia akan semakin membaik,” ujarnya.
Pembicara berikutnya yaitu Dr. Yono Reksoprodjo, selaku taskforce Menristek, yang menyampaikan perbedaan e-commerce dengan e-business gaya belanja.
(Talkshow Peran dan Strategi UKM dalam Perekonomian untuk Menghadapi Era Digitalisasi dan Tantangan di Masa Depan)
Dia menambahkan bahwa masyarakat di era artificial intelegence technology saat ini didorong untuk menggunakan transaksi non tunai atau cashless.
Talkshow dipandu oleh Sekretaris Perusahaan PNM, Errinto Pardede. Acara dihadiri oleh para pengusaha Tionghoa dan debitur PNM UlaMM (Unit Layanan Modal Mikro) di wilayah Jakarta.
Dalam acara tersebut, anak usaha PNM yakni Mitra Dagang Madani (MDM), yang merupakan ujung tombak pemasaran produk usaha UMKM, ikut menampilkan berbagai produknya.
Diharapkan, event seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga para pengusaha kecil bisa terbantu, baik dari sisi modal maupun pendampingan. (Very)