INDONEWS.ID

  • Senin, 05/02/2018 15:25 WIB
  • Sektor Informasi dan Komunikasi Tumbuh Tertinggi Sepanjang 2017

  • Oleh :
    • very
Sektor Informasi dan Komunikasi Tumbuh Tertinggi Sepanjang 2017
Kepala BPS Suhariyanto. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2017 mencapai 5,07 persen atau lebih tinggi dibanding capaian 2016 sebesar 5,03%. Angka pertumbuhan ekonomi 2017 itu bahkan merupakan yang tertinggi sejak 2014 lalu.

Data BPS menunjukkan, pertumbuhan ekonomi pada masa awal pemerintahan Presiden Joko Widodo – Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2014 mencapai 5,02 persen, lalu turun di tahun 2015 menjadi 4,79 persen, naik di tahun 2016 menjadi 5,03 persen dan tahun 2017 ini menjadi 5,07 persen.

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Kepala BPS Dr. Suhariyanto mengemukakan, pertumbuhan ekonomi pada 2017 terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan Informasi dan Komunikasi mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 9,81 persen,  diikuti oleh Jasa Lainnya sebesar 8,66 persen; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,49 persen.

“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,91 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,67 persen, dan Perdagangan Besar-Eceran;  Reparasi Mobil-SepedaMotor sebesar 0,59 persen,” jelas Suhariyanto kepada wartawan di kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (5/2) siang.

Baca juga : Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan

Kepala BPS itu juga menyampaikan bahwa struktur perekonomian Indonesia menurut lapangan usaha tahun 2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (20,16 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (13,14 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran, serta Reparasi Mobil-Sepeda Motor (13,01 persen).

Adapun menurut wilayah, Suhariyanto mengatakan, struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada tahun 2017 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa  yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 58,49 persen, kemudian Pulau Sumatera sebesar 21,66 persen, Pulau Kalimantan 8,20 persen, Pulau Sulawesi 6,11 persen, dan sisanya 5,54 persen di pulau-pulau lainnya.

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan

 

Pertumbuhan Triwulan IV-2017

Dalam kesempatan itu Kepala BPS juga menyampaikan, bahwa pada triwulan IV-2017, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,19 persen dibandingkan denan triwulan IV-2016 (y-o-y).

Ia menyebutkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 9,25 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,50 persen.

“Ekonomi Indonesia triwulan IV-2017 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,70 persen,” kata Suhariyanto seraya menambahkan  dari  sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami kontraksi 21,60 persen.

Adapun dari sisi pengeluaran, lanjut Suhariyanto, hal itu disebabkan oleh penurunan Ekspor. (Very)

 

Artikel Terkait
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas