INDONEWS.ID

  • Jum'at, 23/03/2018 13:44 WIB
  • LIPI - Singapura Lakukan Ekspedisi di Laut Jawa

  • Oleh :
    • hendro
LIPI - Singapura Lakukan Ekspedisi di Laut Jawa
Tim LIPI dan Singapura saat memberi keterangan kepada wartawan

Jakarta, INDONEWS.ID – Dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Singapura, sebanyak 30 peneliti Indonesia dan Singapura akan melakukan ekspedisi di Laut Jawa selama 14 hari mulai 23 Maret - 15 April 2018.

Menurut peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dwi Listyo Rahayu, tim melakukan eksplorasi biologis laut di bagian laut yang belum dijelajahi terutama Laut Jawa. Selain itu, penelitian akan menggunakan Kapal Baruna Jaya VIII milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

"Ekspedisi ini menjadi kolaborasi ilmiah peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan Lee Kong Chian Natural History Museum serta Tropical Marine Institute (NUS)," kata Dwi kepada INDONEWS di kantor LIPI Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, ekspedisi ini juga bertujuan untuk mengungkap keragaman biota laut dalam di bagian barat daya Pulau Jawa. Terutama di daerah yang hampir tidak ada tersentuh eksplorasi.

Baca juga : Prof Tjandra: Salah Kaprah Penyakit "Flu Singapura"

Ekspedisi dimulai dari sekitar Selat Sunda sampai perairan Cilacap pada kedalaman 500 - 2.000 meter di bawah permukaan laut. Tim ekspedisi akan mengumpulkan sampel dari berbagai organisme laut dalam, antara lain Crustacea, Mollusca, Porifera, Cnidaria, Polychaeta, Echinodermata dan ikan.

Ditempat yang sama, Head of the Lee Kong Chian Natural History Museum of the NUS, Peter Ng, menjelaskan eskpedisi ini adalah puncak dari diskusi dan penjajakan bersama selama 15 tahun ini.

Baca juga : "Walk The Talk Meeting" Usai Miniterial Meeting, Menko Airlangga Ajak Delegasi Indonesia-Singapura Melakukan Site Visit dan Groundbreaking di KEK Kendal

"Laut Jawa sebagai daerah tanpa manusia ini mengandung kekayaan keanekaragaman hayati yang belum banyak dikenal dan dikaji dalam ilmu pengetahuan. Serta melindungi kekayaan tersebut," kata Ng. (hdr)

 

Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Prof Tjandra: Salah Kaprah Penyakit "Flu Singapura"
"Walk The Talk Meeting" Usai Miniterial Meeting, Menko Airlangga Ajak Delegasi Indonesia-Singapura Melakukan Site Visit dan Groundbreaking di KEK Kendal
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas