Batam, INDONEWS.ID - Dalam upaya mendukung pembangunan Pulau Batam dan sekitarnya, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), akan melakukan upaya-upaya pemutakhiran data hidro-oseanografi melalui peta laut dan Electronic Navigation Charts (ENC) terkait, dengan melakukan kerjasama dengan BP Batam serta stakehorlder lainnya di Batam.
Hal tersebut disampaikan Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H. pada kunjungan kerjanya ke BP Batam, Kamis (5/4/2018)kemarin. Pada Kunjungan tersebut, Kapushidrosal diterima oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Mayjen TNI Eko Budi Soepriyanto dan Deputi bidang Pengusahaan Sarana Usaha, Dwianto Eko Winaryo.
Upaya pemutakhiran peta laut ini dilakukan karena Pulau Batam merupakan salah satu pulau yang sangat strategis dan berhadapan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia. Dewasa ini perkembangan pembangunan di Pulau Batam dan sekitarnya cukup pesat. Pembangunan ini juga terjadi di wilayah pesisir Pulau Batam, sehingga tidak ayal lagi tentu saja akan mempengaruhi kondisi garis pantai di pulau tersebut akibat dari perubahan karena reklamasi dan pengembangan infrastruktur di pantai.
Pada kunjungan tersebut Kapushidrosal menyampaikan pentingnya peta laut tidak hanya untuk mendukung keselamatan navigasi pelayaran, namun sebagai pintu gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan laut Indonesia.
Peta laut itu dinamis mengikuti perkembangan lingkungan sekitarnya. Perkembangan wilayah pantai dengan dilakukannya reklamasi jika tidak digambarkan pada peta laut maka akan mempengaruhi keselamatan navigasi pelayaran, dimana akan membuat ragu-ragu para pengguna laut khususnya para pelaut yang sedang melayarkan kapal saat menentukan posisi kapal menggunakan radar maupun visual karena ada perbedaan yang cukup signifikan antara garis pantai di peta laut dan keadaan yang sebenarnya, hal ini akan membahayakan keselamatan kapal dalam bernavigasi.
Apalagi perairan di utara Pulau Batam adalah merupakan Selat Singapura yang cukup padat dilayari oleh kapal-kapal dengan tujuan Internasional.
Rencana reklamasi sebaiknya digambarkan pada peta laut dengan symbol sesuai dengan ketentuan International Hydrographic Organization (IHO) tidak hanya bermanfaat bagi pengguna laut namun juga bermanfaat bagi pengelola maupun pemerintah daerah, karena informasi ini juga secara otomatis akan diketahui serta terdistribusi ke seluruh dunia seiring dengan pendistribusian peta laut dan Electronic Navigational Charts (ENC) Indonesia ke seluruh dunia.(hdr)