INDONEWS.ID

  • Jum'at, 27/04/2018 03:01 WIB
  • Panglima TNI : Antisipasi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Terhadap Persatuan dan Kesatuan

  • Oleh :
    • luska
Panglima TNI :  Antisipasi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Terhadap Persatuan dan Kesatuan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P

Pontianak, INDONEWS.ID - Kemajuan teknologi membawa dampak positif mempercepat arus informasi dan mempermudah akses terhadap informasi.

Disisi lain juga mempunyai dampak negatif meningkatnya penipuan, kejahatan cyber, berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Untuk itu, Prajurit TNI dan Polri harus mengantisipasi dampak negatif yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga : Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, saat memberikan pengarahan dihadapan 2.200 Prajurit TNI dan Polri, bertempat di Aula Kubu Resort Jl. Ahmad Yani 2 Kubu Raya Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/4/2018)kemarin.

Panglima TNI menjelaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini membawa nilai positif bagi kehidupan manusia, namun juga memiliki beberapa paradoks yang perlu dicermati diantaranya ancaman siber (cyber threats)biologi (bio threats)dan kesenjangan (inequality threats), dimana masing-masing ancaman tersebut memiliki alasan tersendiri untuk terus diwaspadai.

Baca juga : Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024

Menurut Panglima TNI, ancaman siber menjadi perhatian utama, mengingat lebih dari separuh penduduk dunia telah terhubung dengan dunia cyber dan tiga perempat waktunya dihabiskan di dunia maya.

“Saat ini kita menikmati berbagai layanan di media sosial dengan gratis. Sadarilah bahwa informasi tentang diri kita sesungguhnya sedang menjadi komoditi dan diperdagangkan di media sosial tersebut,” ungkap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Baca juga : Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas

Menurut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tidak menutup kemungkinan adanya ancaman-ancaman tersebut bisa terjadi dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada Serentak tahun 2018 di 171 wilayah seluruh Indonesia dan Tahapan Pemilu 2019.

“Kegiatan pesta demokrasi tersebut akan diwarnai dengan pengerahan massa dan kampanye yang rawan disusupi oleh berbagai isu negatif danberpotensi untuk berkembang menjadi tindakan yang lebih ekstrim atauanarkisme,” ujarnya.

“Saya beserta Kapolri sepakat bahwa sudah menjadi tugas TNI dan Polri dalam Pilkada serentak 2018 maupun Tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa TNI-Polri harus memegang teguh netralitas dan pedomani sebagai penjabaran dan pelaksanaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. “Tidak ada toleransi bagi pelanggaran terhadap netralitas tersebut,” tegasnya.(Lka)

Artikel Terkait
Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan
Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024
Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas
Artikel Terkini
Nobar Dul Muluk Dul Malik Bareng Tokoh Nasional dan Daerah serta Selebritis
Gala Premiere Home Sweet Loan Sukses Bikin Penonton Lihat Diri Sendiri di Layar
Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan
Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024
Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id