
Jakarta, INDONEWS.ID - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan meski pandemi menghantam, perlu pembinaan dan bantuan di sektor tersebut. Sebelum UMKM dikenal luas, ada perempuan tangguh yang membina UMKM, kini banyak sudah pengusaha UMKM yang mampu berdikari berkat binaannya.
Peringatan Hari Kebaya Nasional jadi ajang pameran UMKM, 80 persen area Istora dipenuhi aneka stand yang menawarkan berbagai jenis konsumsi sehari-hari. Dari ratusan UMKM yang menawarkan produknya, ada beberapa stand hasil binaan CV. Santi Ayu Graito yang telah membina ratusan pengusaha sejak sebutan UMKM belum dikenal.
Santi Ayu Graito digagas seorang mantan pegawai Kedutaan asing yang berada di Jakarta, ia bernama Palupi Santi Ayu Graito. Dia tahu persis kebijakan luar negeri negara sahabat kala ia bekerja di Kedutaan. Baik kebijakan politik maupun kebijakan ekonomi negara tersebut.
Ketika Kementerian Perdagangan di bawah pimpinan Zarkasih Nur, Palupi mengenalkan apa itu UMKM, saat itu pak Menteri bingung dan belum pernah mendengar kata UMKM. Setelah dijelaskan, akhirnya Palupi ditunjuk sebagai pembina usaha mikro, kecil dan menengah.
Tugas yang diemban Palupi cukup berat, mengenalkan usaha kecil ke luar negeri. Palupi pun kerap berpergian ke negara-negara sahabat untuk mengenalkan produk Indonesia di luar negeri lewat pameran dagang.
Sering berjumpa dengan pengusaha kecil, dirinya paham apa keinginan mitranya itu, butuh pembinaan dan bimbingan agar produk mereka dikenal luas. Maka Palupi berniat memberikan pembinaan pada mereka. Berkat inisiatif dan bantuan Zarkasih Nur maka berdirilah CV Santi Ayu Graito pada tahun 2000.
Misi Santi Ayu Graito yaitu Mengkoordinir UMKM untuk maju dan bersatu untuk Indonesia. Sementara visinya, UMKM yang berjiwa Pancasila, berpegang pada agama, adat dan budaya Indonesia.
Sejak itulah Palupi terus melakukan pembinaan bahkan hingga ke daerah-daerah. Dari Sabang sampai Merauke, dari Mangias sampai pulau Rote, pelaku usaha di sana ia bina. Dalam pembinaanya, Palupi tak hanya mengajarkan bagaimana menjual produk tapi juga bagaimana mempertahankan budaya nasional lewat produk yang mereka hasilkan.
Silih berganti pengusaha UMKM yang dibina Santi Ayu Graito, Palupi akan melepas binaannya bila mereka berkembang dan besar. Pengusaha yang sudah lepas dari Santi Ayu Graito ia minta untuk juga membina pengusaha lainnya agar UMKM di Indonesia kian besar dan jadi pondasi ekonomi bangsa. Lepas 2 datang 2, lepas 3 datang 3, lepas 1 mungkin datang lebih dari 1. Begitulah Palupi dalam melakukan pembinaan UMKM.
Saat ini ada 17 pengusaha mikro yang dibina Santi Ayu Graito belum pengusaha kecil dan menengahnya. Dari 17 usaha mikro ada 3 yang ikut pameran UMKM di peringatan Hari Kebaya Nasional. Burger Rendang oleh Afni, Ikan Patin Bambu khas Bangka produksi Yudha, dan Jajanan Pasar ala Vero.
Bagi Palupi, pameran memang salah satu cara efektif mengenalkan produk binaannya, maka Santi Ayu Graito kerap mengikuti pameran UMKM. Saat menyambut Hari Kemerdekaan, binaan Santi Ayu Graito akan ada di pameran tersebut pada tanggal 15-17 Agustus mendatang. Selain itu, mereka juga siap meramaikan bazar Halal Food di akhir Agustus nanti.
Ingin icip-icip binaan Santi Ayu Graito datang saja ke dua pameran tersebut, ada sensasi rasa yang berbeda dan dikemas menarik. Temukan stand Santi Ayu Graito, rasakan cita rasa produk binaan Santi Ayu Graito.