INDONEWS.ID

  • Kamis, 03/05/2018 11:01 WIB
  • Perempuan Diimbau Kuatkan Peran Politik Sejak di Bangku Kuliah

  • Oleh :
    • very
Perempuan Diimbau Kuatkan Peran Politik Sejak di Bangku Kuliah
Pribudiarta Noor Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (Foto: Ist)

 

Merauke, INDONEWS.ID - Setidaknya masih ada 11 provinsi di Indonesia yang belum memiliki keterwakilan politik perempuan. Dimana 58 persen dari Provinsi yang memiliki representasi keterwakilan politik perempuan, berada di kategori rendah. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota dari 199 kabupaten/kota yang memiliki keterwakilan politik perempuan, hanya 25 kabupaten/kota yang sudah mencapai representase 30% atau lebih.

Baca juga : Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair

"Hal ini menjadi ironis,mengingat potensi kaum perempuan di Indonesia justru justru semakin progresif ketika pemerintah menerapkan kebijakan afirmatif atau regulasi yang mendorong keterwakilan perempuan. Namun kembali lagi kaum perempuan dirugikan dengan adanya kondisi pola pencapaian suara yang tidak konsisten karena penerapan kebijakan afirmatif yang berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia. Selain itu masih banyak pula Undang-Undang, peraturan daerah dan peraturan lainnya yang bias gender, juga menjadi sorotan ketika kebijakan afirmatif di berlakukan," ungkap Pribudiarta Noor Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kala mengisi materi Seminar Nasional "Perempuan dalam Dinamika Kehidupan Politik dan Pembangunan" di Universitas Musamus - Merauke.

Pribudiarta pun menambahkan kendala kaum perempuan untuk mencapai keterwakilan politik tidak hanya dari segi regulasi saja melainkan segi non-regulasi. Masih kentalnya budaya partriarki lagi-lagi membatasi ruang gerak kaum perempuan di ranah publik.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara

"Isu keterwakilan politik perempuan ini bukan hanya sebatas pada peningkatan jumlah kursi melalui rekayasa elektoral, melainkan juga pada praktek representasinya yang diharapkan membawa perubahan pada kebijakan publik. Setidaknya kaum perempuan mampu membawa perubahan dengan melahirkan kebijakan-kebijakan yang responsif gender ketika berada dalam posisi pengambilan keputusan," terang Pribudiarta.

Ketika perempuan berada di dunia politik, ia tidak hanya mewakili dirinya tetapi juga mewakili kaum rentan lainnya. Banyak misi-misi sosial dan humanis yang melekat pada dirinya dan menunggu untuk diperjuangkan.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium

"Untuk itu saya hadir disini untuk memotivasi seluruh kaum perempuan Merauke, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di bidang politik untuk terus maju dan berani menyuarakan haknya. Kalian lah cikal bakal keberhasilan keterwakilan politik perempuan di Indonesia, tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualita. Maju terus perempuan Indonesia", tutup Pribudiarta. (Very)

Artikel Terkait
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Artikel Terkini
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Perjalanan Epik Menuju Rumah: Pengalaman Seru dari Ranca Buaya hingga Cibubur
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas