INDONEWS.ID

  • Jum'at, 11/05/2018 13:05 WIB
  • Fahri Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya 5 Bhayangkara Negara Dalam Peristiwa Mako Brimob

  • Oleh :
    • indonews
Fahri Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya 5 Bhayangkara Negara Dalam Peristiwa Mako Brimob
wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Ketua DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya 5 Bhayangkara negara dalam peristiwa kerusuhan antara napi teroris dengan aparat kepolisian di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa malam (8/5/2019) hingga Rabu (9/5/2018) kemarin.

"Saya ikut berduka atas wafatnya Bhayangkara negara dalam peristiwa di Mako Brimob, dan semoga Allah SWT menerimanya di tempat terbaik," ucap Fahri Hamzah, Jumat (11/5/2018).

Baca juga : Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Dukung Kolaborasi Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD

Di mata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, ke lima korban jiwa yang merangang nyawa saat menangani karusuhan di Mako Brimob, adalah perwira-perwira terbaik bangsa, Bhayangkara negara tidak boleh sia-sia.

"Cukup sudah, lakukan sesuatu yang beda untuk melindungi nyawa anak bangsa. Apalagi yang sedang bertugas. Lakukan dengan niat yang mulia, bahwa 1 nyawa adalah pertanda kita telah kehilangan semuanya," ucap Fahri mengingatkan.

Baca juga : Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana

Diakui kalau Indonesia kadang dilematis, seolah isu teroris ini takkan habis. Padahal Indonesia adalah negara demokrasi terbesar di antara negara muslim.

"Makanya, kita harus bisa mengurai persoalannya hingga terungkap akarnya sampai habis. Polri perlu kepemimpinan dari presiden," tegasnya seraya menambahkan bahwa penegakan hukum itu tidak hanya harus adil, tapi harus nampak adil.

Baca juga : BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut

Soal adanya ketidakadilan ini, Fahri menilai bahwa di Mako Brimob ada masalah sebelumnya. Di antaranya adalah perlakuan istimewa kepada Ahok (eks gubernur DKI). Ternyata kata Polri justru penyebabnya lebih sepele, yaitu soal makanan.

"Awalnya kita mendengar ini soal ketidakpuasan perlakuan kepada napi khususnya napi teroris, belakangan isunya menjadi pemberontakan dari dalam. Apapun, korban nyawa ini besar. Ini tidak bisa simpang siur dan harus ada kejelasan. Mustahil tak ada kesalahan," tegasnya.

Namun, lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, secara umum dan sudah sering dirinya mengulangi, bangsa ini memerlukan evaluasi menyeluruh proses penyelenggaraan hukum, terutama Rutan dan Pemasyarakatan.

"Terlalu banyak masalah, dan terlalu diabaikan. Setelah kejadian kita baru sadar dan menyesal," pungkas Fahri Hamzah. (Ronald Tanamas)

Artikel Terkait
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Dukung Kolaborasi Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD
Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Artikel Terkini
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Siddharta The Musical Hadir Kembali di Jakarta, Nantikan Keseruannya
Pos Fohuk Satgas Yonif 742/SWY Dampingi Petani Panen Kacang Tanah di Perbatasan RI-RDTL
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas