Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan penjelasan kepada awak media.
Petinggi Gerindra yang juga calon Presiden 2019 ini menyoroti utang negara yang membengkak. Dikatakan Prabowo utang Indonesia saat ini sudah hampir mencapai Rp 9.000 triliun.
"Ini memang sulit tapi harus kita bicarakan. Ini nggak bener," tegas Prabowo di kediaman Ketua MPR, Senin (25/6/2018).
Prabowo mengatakan data utang negara, ia dapatkan dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan mengutip data lembaga Moody`s yang jadi sumber rujukan berita Bloomberg.
"Utang-utang kita sudah sangat membahayakan. Selain utang pemerintah, ada utang lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah dan utang-utang BUMN. Kalau dijumlahkan sungguh sangat besar," ucap Prabowo.
Utang pemerintah memang Rp 4.060 triliun, tapi, lanjutnya lagi ada utang BUMN Rp 600 triliun lalu ditambah lagi utang lembaga keuangan publik Rp 3.850 triliun. dan kalau dijumlahkan ya hampir Rp 9.000 triliun.
"Utang kita sekarang, kita utang untuk bayar utang, bayar bunga utang. Kita utang untuk bayar gaji, saya tanya ke ahli-ahli, kalau grafiknya diteruskan, kita ujungnya tidak bagus, " kata Prabowo. (Lka)