Jakarta, INDONEWS.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan Partai Gerindra akan menjadi dua peringkat teratas pada Pemilu Legislatif atau Pileg 2019. Namun, 10 partai politik atau parpol lainnya, dipastikan gagal menempatkan wakilnya di Senayan.
Direktur Riset Lembaga Media Survei Nasional atau Median, Sudarto menyatakan, melalui hasil survei yang dikeluarkan lembaga itu, tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra sangat didukung oleh figur Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto yang identik partai itu.
"Angka elektabilitas PDIP dan Gerindra diperkirakan terjadi karena sosok Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang terus menjadi pusat perhatian publik jelang Pilpres 2019," kata Sudarto di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Pada survei itu, PDIP memenangi pileg dengan elektabilitas 26%. Sedang, Gerindra di posisi dua sebesar 16,5%. Selain dua partai itu, rata-rata elektabilitas partai lain di bawah 10%. Seperti Golkar di urutan ketiga (8,8%) hingga paling rendah Partai Berkarya (0,2%).
Di luar PDIP dan Gerindra, partai lainnya tidak mencatatkan kenaikan elektabilitas yang signifikan. Bahkan beberapa parpol cenderung menurun. "Partai-partai lain tidak ada efek apa-apa karena popularitas Jokowi dan Prabowo," jelasnya.
Dari 16 partai nasional peserta pemilu, 10 di antaranya memiliki hasil di bawah parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen. Dalam UU Pemilu, parpol baru bisa masuk ke Senayan bila perolehan suara nasionalnya minimal 4%. Artinya, bila di bawah 4%, mereka tak bisa masuk DPR RI.
Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan sistem random multistage random sampling di Indonesia. Survei digelar 6-15 Juli 2018.
Berikut data lengkap elektabilitas: PDIP (26,0%), Gerindra (16,15%); Golkar (8,8%); PKB (8,7%); Demokrat (8,6%); Perindo 3,5%; PAN (3,4%); PKS (3,0%); PPP (2,8%); NasDem (2,7%); Hanura (2,7%); PSI (0,3%); Berkarya (0,2%0; PBB (0,2%); PKPI (0,2%). (ato)