INDONEWS.ID

  • Sabtu, 25/08/2018 16:15 WIB
  • Ind Police Watch Duga Penembak Polisi di Tol Cipali Teroris

  • Oleh :
    • hendro
Ind Police Watch Duga Penembak Polisi di Tol Cipali Teroris
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane menilai, kasus penembakan terhadap dua polisi di Tol Cipali di Cirebon, Jabar, adalah modus kejahatan baru yang sangat sadis. Polri perlu mengantisipasi modus kejahatan ini agar tidak berulang dan membuat anggota kepolisian menjadi "mati konyol" saat bertugas.

Meskipun kedua polisi tersebut hanya luka berat tapi Ind Police Watch (IPW) berharap Polri segera menata sistem perlindungan terhadap anggotanya saat bertugas di lapangan. Melihat kasus penembakan di Tol Cipali ini, sudah saatnya Polri melengkapi mobil patrolinya dengan alat deteksi senjata jarak jauh atau dalam radius tertentu.

Baca juga : Tenda BNPB Berdiri di Rest Area KM 130 A Tol Cipali

Sehingga saat menemukan pihak pihak yang mencurigakan,  sebelum melakukan pemeriksaan atau penggeledahan, petugas patroli sudah mengetahui, apakah orang yang dicurigai itu memiliki senjata atau tidak. Dengan demikian petugas kepolisian bisa lebih prepare dalam menghadapi situasi dan tidak "mati konyol" dalam menghadapi penjahat2 yang nekat.

Dari kasus yang ada, IPW mendata ada tiga kelompok yang sering membunuh polisi di lapangan. Yakin, penjahat jalanan, bandar narkoba, dan teroris. Penjahat jalanan dan bandar narkoba, biasanya membunuh polisi karena dalam kondisi terjepit. 

Baca juga : Putra Sulung Amien Rais Alami Tabrakan Beruntun di Tol Cipali

"Mereka menembak polisi saat digerebek atau saat hendak ditangkap. Belum pernah ada satu kasus pun, penjahat jalanan atau bandar narkoba serta merta tanpa alasan yang jelas menembak atau membunuh polisi," ujar Neta melalui pesan elekroniknya kepada INDONEWS,  Sabtu (25/8/2018).

Kasus penembakan yang serta merta tanpa alasan jelas hanya dilakukan para teroris terhadap anggota kepolisian. Kasus terakhir terjadi di Jember tahun lalu. Selain itu, beberapa kali polisi yang sedang bertugas diserang teroris dengan serangan bom bunuh diri. 

Baca juga : Motif Penembakan Polisi di Tol Cipali, Balas Dendam

Jadi, kata Neta, melihat serangan di Tol Cipali patut diduga, pelakunya adalah teroris. Sepertinya, mereka sengaja berdiri di pinggir tol agar polisi patroli datang, kemudian mereka menembaknya di bagian vital yang mematikan.

Jika dikaitkan dengan travel warning Australia pekan lalu, sepertinya kasus penembakan di Tol Cipali ini sebuah sinyal peringatan akan adanya serangan berikutnya. 

Untuk itu Polri perlu mengantisipasi jaringan teroris pasca serangan di Tol Cipali. Polri tidak boleh lengah mengingat banyaknya orang asing yang mengikuti Asian Games. Selain itu, sudah saatnya Polri melengkapi mobil patrolinya dengan detektor senjata jarak jauh agar petugasnya di lapangan bisa lebih terlindungi saat bertugas.(hdr)

Artikel Terkait
Tenda BNPB Berdiri di Rest Area KM 130 A Tol Cipali
Putra Sulung Amien Rais Alami Tabrakan Beruntun di Tol Cipali
Motif Penembakan Polisi di Tol Cipali, Balas Dendam
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas