Banda Aceh, INDONEWS.ID - Dalam rangka menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 73. Pemerintah Provinsi Aceh mengadakan perhelatan budaya selama 10 hari mulai tanggal 5 hingga 15 Agustus 2018 dinamakan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dengan memamerkan tarian yang fenomenal,peragaan busana Aceh, dan berbagai kerajinan tangan, tenun yang memiliki kekhasan budaya nusantara.
Acara yang ditutup oleh Menteri Agraria Sofyan Djalil ini dihadiri lebih dari seribu pengunjung dari seluruh Indonesia.
Salah satu panitia acara tersebut dosen FEB Universitas Syeik Kuala Dr. Hj. Srinita, SE., MSi yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) sekaligus berperan sebagai pembina UMKM yang bergerak di usaha Pertenunan, sangat mengharapkan pembinaan dari pemerintah secara kontinue, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan daerah melalui perekonomian desa.
"Kedepan sangat diharapkan dapat mengurangi kemiskinan," ujarnya.
Menurut Dr. Francisca Sestri Sekjen LPER yang dihubungi terpisah oleh Indonews mengatakan, bahwa pengusaha muda milinial dapat ditumbuh kembangkan melalui daerah yang memiliki potensi bisnis berbasis budaya, sejalan dengan pemikiran Presiden Jokowi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan pengurangan pengangguran.
Maka seperti produk- produk tenun Aceh, kerajinan tas dan lain-lain yang sangat mewarnai dengan khas Nusantara, akan memiliki deferensiasi industri sangat memiliki peluang pasar, pungkasnya.(hdr)