Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno mengatakan masuknya Erick Thohir sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma`ruf dimaksudkan untuk menarik para pemilih milenial yang merupakan bagian terbesar dari para pemilih dalam pemilu 2019 mendatang.
Hal itu merupakan konsekuensi logis pemilihan Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden Jokiwi. Ma’ruf Amin merupakan tokoh senior yang tidak mewakili pemilih milenial.
"Kalaupun Jokowi dan KH Ma`ruf didesain juga didukung oleh anak-anak muda milenial, tapi secara alamiah umur tentu tidak dapat core-nya, makanya itu ada Pak Erick Thohir yang mencoba menutup celah itu," ujar Adi di Jakarta, Sabtu (8/9/2019).
Sebelumnya, katanya, panggung anak muda menjadi monopoli pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, menimbang usia Sandiaga yang jauh lebih muda. Namun, saat ini, tim Jokowi-Ma’ruf Amin juga telah diisi oleh anak muda, yaitu Erick Tohir.
"Jadi enggak mungkin panggung anak muda ini cuma ada Pak Sandi, panggung ekonomi cuma ada Pak Sandi. Sekarang ada Pak Erick Thohir yang kebetulan sepantaran, suksesnya sama, anak muda yang sama," ujarnya.
Dia mengatakan, kombinasi tim pemenangan Jokowi-Ma`ruf lebih “pelangi”, karena merangkul berbagai kelompok masuk dalam tim pemenangan.