INDONEWS.ID

  • Senin, 22/10/2018 11:50 WIB
  • Minus `3M` Prabowo Sulit Mengejar Jokowi

  • Oleh :
    • very
Minus `3M` Prabowo Sulit Mengejar Jokowi
Ketua Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dinilai pendukung Joko Widodo (kanan) sebagai pasangan Cawapres yang paling tepat untuk Pilpres 2019. (foto:dtc)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pendiri LSI Denny JA menyebutkan bahwa Prabowo Subianto sulit mengejar elektabilitas Joko Widodo menjelang pilpres. Pasalnya, Prabowo tidak memiliki ‘3M’ seperti dimiliki kubu petahanan Jokowi.

"Sulit bagi Prabowo mengejar Jokowi jika kekurangan `3M`," kata Denny JA kepada wartawan, Senin (22/10/2018).

Petahana, ujar dia, punya banyak kelebihan yang sulit disalip penantang tanpa upaya serius. `3M` jadi faktor utama.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Menurut Denny, penantang yang tertinggal jauh dari petahana hanya bisa mengejar kalau mengoptimalkan tiga hal penting.

“M pertama adalah momentum, nah momentum ini sering kali tidak diciptakan, dia datang tak terduga. Misalnya tiba-tiba krisis ekonomi atau ada skandal besar terbongkar. Kita lihat sebenarnya ada beberapa momentum yang tidak dioptimalkan oposisi," kata Denny.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

M kedua, menurutnya, adalah media. Denny JA mengatakan, menjelang pilpres, capres harus perlu pemberitaan yang masif untuk mempengaruhi pemilih. Ada sekitar 186 juta pemilih yang harus diyakinkan menjelang pilpres.

"Media sosial paling banyak hanya meraih 30-40 persen pemilih, sisanya tidak bisa dengan media sosial, tapi dengan media konvensional, termasuk televisi, yang ada di setiap rumah penduduk," katanya.

M ketiga dan yang paling krusial ialah money alias logistik. Penantang membutuhkan dana lebih besar ketimbang petahana untuk mengatasi ketertinggalan.

Menurutnya, hal ini sepertinya ada problem logistik pada kubu Prabowo.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

“Sukses akses media, banyak problem momentum. Apalagi parpol koalisi muncul kesadaran menyelamatkan partainya sendiri supaya lolos parlemen. Jadi saya lihat Prabowo sulit mengejar ketertinggalan sekitar 20 persen itu," pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas