INDONEWS.ID

  • Senin, 26/11/2018 10:01 WIB
  • Ini Alasan Ukraina Desak DK PBB

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Ini Alasan Ukraina Desak DK PBB
Akibat adanya penembakan dan penahanan terhadap ketiga kapalnya, Ukraina meminta kepada PBB untuk menyelenggarakan pertemuan darurat. (Foto Getty Images)

Ukraina, INDONEWS, ID – Ukraina memohon Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat. Ada apakah? Ini alasannya.

Akibat adanya penembakan dan penahanan terhadap ketiga kapalnya, Ukraina meminta kepada PBB untuk menyelenggarakan pertemuan darurat. Pertemuan itu pasalnya untuk menyerukan penjatuhan sanksi internasional terhadap Moskow setelah Rusia melepaskan tembakan serta menahan tiga kapal Ukraina di perairan Semenanjung Krimea.

Baca juga : Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala: DK-PBB serukan gencatan senjata Israel-Palestina, buka lebar pintu diplomasi kemanusiaan.

Insiden bermula ketika dua kapal artileri Ukraina, Berdyansk dan Nikopol, serta kapal tunda Yana Kapal tengah berlayar dari Pelabuhan Odessa di Laut Hitam ke Mariupol di Laut Azov.

Ketika itu Ukraina mengklaim pihak Rusia mencoba menghadang tiga kapal itu dan menabrak kapal tunda. Ketiga kapal itu melanjutkan pelayaran ke arah Selat Kerch, namun dihadang kapal tanker. Akibat adanya hadangan tersebut sejumlah enam awak kapal kabarnya mengalami luka-luka

Baca juga : Bocah 10 Tahun di Kharkiv Ukraina Tewas Usai Dihantam Rudal Rusia

Sementara saat itu Rusia mengutus dua kapal tempur dan dua helikopter ke area tersebut. Kapal-kapal Ukraina dituduh memasuki perairan Rusia secara ilegal dan lalu lintas di perairan itu dihentikan untuk sementara karena alasan keamanan.

Berdasarkan yang dicukil dari BBC, Badan Keamanan Rusia memberikan informasi satu kapal patrolinya menggunakan kekerasan untuk menahan tiga kapal Ukraina, seraya mengklaim bahwa hanya tiga awak kapal yang cedera.

Baca juga : Rebut Kapal Tanker di Perairan Internasional, Aksi Iran Langgar Prinsip Hukum Laut 1982

Petro Poroshenko, langsung mengadakan pertemuan darurat dengan “kabinet perangnya” untuk menanggapi insiden ini, sebut juru bicara presiden.

Atas insiden tersebut, Uni Eropa meminta Rusia “mengembalikan kebebasan bergerak di Selat Kerch” dan mendesak “semua pihak menahan diri”.

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), “mendukung kedaulatan Ukraina dan kesatuan wilayahnya secara penuh, termasuk hak bernavigasi di wilayah teritorialnya. (Abdi.K)

Artikel Terkait
Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala: DK-PBB serukan gencatan senjata Israel-Palestina, buka lebar pintu diplomasi kemanusiaan.
Bocah 10 Tahun di Kharkiv Ukraina Tewas Usai Dihantam Rudal Rusia
Rebut Kapal Tanker di Perairan Internasional, Aksi Iran Langgar Prinsip Hukum Laut 1982
Artikel Terkini
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas