INDONEWS.ID

  • Rabu, 28/11/2018 20:05 WIB
  • LIPI: Akibat Perubahan Iklim, Terumbu Karang di Indonesia Alami Penurunan

  • Oleh :
    • hendro
LIPI: Akibat Perubahan Iklim, Terumbu Karang di Indonesia Alami Penurunan
Diskusi mengenai Terumbu Karang di Indonesia yang digelar LIPI

Jakarta, INDONEWS.ID -  Akibat perubahan iklim yang terjadi saat ini, pertumbuhan terumbu karang di Indonesia mengalami penurunan. Demikian dikatakan Kepala Pusat Penelitian Oseanografi (P2O)  LIPI Dirhamsyah.

Menurut Dirhamsyah, kondisi terumbu karang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Meningkatnya persentase terumbu karang kategori jelek lebih banyak disebabkan oleh faktor alami seperti perubahan iklim yang mengakibatkan coral bleaching. Faktor alami lain ialah hama atau penyakit," ungkap Dirhamsyah dalam sebuah diskusi mengenai Status Kondisi Terumbu Karang Indonesia 2018 di Gedung LIPI Jakarta, Rabu (28/11).

Baca juga : Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78

Dirhamsyah menjelaskan, temuan itu didapat berdasarkan hasil penelitian dan pemantauan pada total 1.067 site area terumbu karang di seluruh Indonesia. Terumbu karang dalam kategori jelek sebanyak 386 site (36,18%), kategori cukup sebanyak 366 site (34,3%), kategori baik sebanyak 245 site (22,96%) dan kategori sangat baik sebanyak 70 site (6,56%).

"Tren secara umum terumbu karang dalam kategori baik dan cukup mengalami penurunan, namun sebaliknya kategori sangat baik dan jelek mengalami peningkatan," imbuh Dirhamsyah.

Baca juga : Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum

Selain faktor perubahan iklim, tambah Dirhamsyah, penyebab lainnya menurunnya kesehatan terumbu karang ialah faktor antropogenik (aktivotas manusia) seperti sedimentasi, pencemaran, hingga pengeboman dan pengambilan karang yang berlebihan.

Hasil pengukuran terkini melalui pemetaan citra satelit, luas terumbu karang Indonesia mencapai 25.000 km2 atau sekitar 10% dari total terumbu karang dunia yang seluas 284.300 km2. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai pusat segitiga karang dunia yang memiliki kekayaan jenis karang paling tinggi yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku atau sekitar 70% lebih jenis karang dunia. (Hdr)
 

Baca juga : Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Artikel Terkait
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas