INDONEWS.ID

  • Sabtu, 01/12/2018 15:10 WIB
  • Ramaikan Eco Fashion Week Indonesia, BAZNAS Pamerkan Tenun dan Batik NTT

  • Oleh :
    • Ronald
Ramaikan Eco Fashion Week Indonesia, BAZNAS Pamerkan Tenun dan Batik NTT
BAZNAS pamerkan Tenun dan Batik asal Kabupaten Ende dalam acara Eco Fashion Week Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat pada tanggal 30 November -2 Desember 2018.

Jakarta, INDONEWS.ID - Meramaikan acara Eco Fashion Week Indonesia, BAZNAS memamerkan tenun karya mustahik dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) serta batik karya mustahik dari Tuban, Jawa Timur.

Kegiatan ini berlangsung sejak 30 November hingga 2 Desember 2018 ini digelar di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Randi Swandaru mengatakan, dunia fashion saat ini tengah berkembang pesat, dengan ikut sertanya hasil kerajinan para mustahik ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan penghasilan para pengrajin.

"Kain batik dan tenun merupakan karya agung khas Indonesia yang menduniakan, dengan produk-produk ini BAZNAS berharap mustahik dapat turut berperan dalam pelestarian khasanah budaya ini," sebutnya dari rilis yang diterima INDONEWS.ID pada Sabtu, (1/12/2018).

Adapun, disampaikan Randi, tenun dan batik yang dipamerkan ini merupakan hasil produk dari program pemberdayaan Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS.

Ia menambahkan, pemberdayaan zakat yang dilakukan BAZNAS tidak hanya di daerah perkotaan saja, tapi juga mencapai pelosok-pelosok di Indonesia yang memiliki potensi sumberdaya.

Program ZCD yang dikembangkan BAZNAS di Desa Mbuliloo, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dilakukan karena di desa tersebut memiliki potensi unggul di bidang fashion.

Namun, menurut Randi, masih banyak para pembuat tenun di Desa Mbuliloo yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga BAZNAS bersama komunitas Sahabat Pulau Indonesia menginisiasi program pemberdayaan.

Dalam melakukan pemberdayaan produk fashion tersebut, BAZNAS turut mendukung upaya perlindungan alam sesuai konsep Zakat on SDGs (Sustainable Development Goals).

Selama beberapa bulan, BAZNAS melakukan pembinaan pengrajin tenun dengan melatih penggunaan warna alam, benang khusus, dan tema khusus sesuai permintaan konsumen yang sedikit dimodifikasi lebih trendi.

"Hasil karya para mustahik dari pelatihan itu ditampilkan di acara ini, produk-produknya menggunakan pewarna alam dan fashion berbasis alam atau ecofashion," katanya. (ronald)

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Antisipasi Kebijakan Ekonomi dan Politik dalam Perang Iran -Israel
Berangkatkan Lebih dari 10 Ribu Penumpang, Mudik Gratis di Sumut Berhasil Tekan Penggunaan Sepeda Motor
Pimpinan PNM Tegaskan Program Mekaar Solusi bagi Perempuan Indonesia
Kisah Sukses Dewi, Nasabah PNM Kembangkan Bisnis Minuman Kesehatan
Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas