INDONEWS.ID

  • Minggu, 02/12/2018 08:45 WIB
  • Ribuan Massa Padati Monas, Shalawat Nabi Terus Dikumandangkan

  • Oleh :
    • very
Ribuan Massa Padati Monas, Shalawat Nabi Terus Dikumandangkan
Ribuan massa sudah memenuhi kawasan di sekitar monas, Jakarta Pusat pagi ini, Minggu (2/12/2018). Mereka datang dari daerah Jabodetabek dan daerah-daerah lainnya. (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ribuan massa sudah memenuhi kawasan di sekitar monas, Jakarta Pusat pagi ini, Minggu (2/12/2018). Mereka datang dari daerah Jabodetabek dan daerah-daerah lainnya.

Mereka terlihat sudah mulai memenuhi bunderan HI, sementara itu sebagian lainnya dipenuhi para pejalan kaki mulai dari Ratu Plaza.

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Ratusan bus pengangkut massa terlihat sudah parkir tertib di depan Gedung Sarinah, Jakarta.

Mereka sambil melantunkan shalawat Nabi Muhammad yang bergema bersahut-sahutan.

Dari pantauan sebelumnya, para peserta memenuhi angkutan umum seperti bus Transjakarta dan juga Kereta Rel  Listrik (KRL)  Commuter Line. Sebagian besar para peserta menggunakan pakaian putih-putih.

Di Stasiun Gondangdia, KRL dari arah Bogor maupun Bekasi, massa "mengular", sehingga kereta yang baru turun harus berhenti cukup lama agar penumpangnya bisa turun.

Baca juga : Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat

Sepanjang jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, massa memenuhi jalan sehingga kendaraan umum dan juga kendaraan lain, tidak bisa berjalan.

Di sejumlah jalan, para peserta yang akan mengikuti aksi juga banyak menggunakan sepeda motor.

Baca juga : Massa Gempar Demo Tolak Hak Angket DPR di Gedung DPR/MPR RI, Ini Pesan yang Disampaikan

(Mobil polisi berjejer di depan Grand Indonesia menjaga jalannya aksi 212, Foto: ist)

 

Sementara itu, puluhan truck marinir juga berjejer di depan Grand Indonesia. Mereka terlihat sambil berjaga-jaga.

Ketua Media Center Reuni 212, Novel Bamukmin, mengatakan aksi tersebut tak memiliki tujuan politis, dan hanya semata-mata  wisata religi dan menegakkan kalimat tauhid.
 
"Tidak ada unsur politiknya. Kami tidak izinkan adanya bendera lain yang berkibar, selain Merah Putih dan bendera tauhid. Bendera partai tidak kami izinkan," kata Novel. (Very)

 

Artikel Terkait
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Massa Gempar Demo Tolak Hak Angket DPR di Gedung DPR/MPR RI, Ini Pesan yang Disampaikan
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas