INDONEWS.ID

  • Senin, 03/12/2018 12:20 WIB
  • Reuni 212 Belum Tentu Signifikan Bagi Peningkatan Elektabilitas Prabowo-Sandi

  • Oleh :
    • very
Reuni 212 Belum Tentu Signifikan Bagi Peningkatan Elektabilitas Prabowo-Sandi
Prabowo menghadiri acara Reuni 212 di Monas, Jakarta pada 2 Desember 2018. (Foto: Tribunnews.com)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Para narasumber yang tampil dalam dialog “Reuni Alumni 212” di Monas, dalam sebuah dialog di acara televisi swasta, sepakat bahwa Reuni 212 adalah kiprah yang berdimensi politik. Walaupun mereka memiliki perbedaan mengenai apakah Reuni 212 tersebut juga bisa disebut sebagai gerakan moral.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Budayawan Mohamad Sobari yang tampil sebagai salah satu peserta dialog misalnya, dengan jelas menolak adanya dimensi gerakan moral dalam Reuni 212 tersebut.

Sementara itu, pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam menganggap bahwa reuni 212 justru memiliki dimensi moral politik. “Saya menganggap bahwa bisa saja Reuni tersebut dianggap sebagai bagian dari gerakan moral oleh pelakunya, karena ia memberikan arahan pilihan-pilihan kepada para pendukungnya,” ujar AS Hikam.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Beda halnya dengan pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, yang tidak mempermasalahkan apakah acara tersebut politis atau moral. Menurutnya, acara tersebut merupakan aksi yang tidak boleh dianggap enteng oleh siapapun.

Pertanyaannya adalah seberapa besar dampak reuni tersebut terhadap elektabilitas kubu pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang jelas merupakan pihak yang didukung para peserta dan tokoh-tokoh dibaliknya, termasuk Rizieq Shihab, Amien Rais, dan Zulkifli Hasan dan lain-lain?

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

Para narasumber sepakat bahwa dampak dari reuni 212 itu belum tentu signifikan bagi peningkatan elektabilitas pasangan nomor urut 02 tersebut.

AS Hikam mengatakan bahwa hal itu tidak berarti bahwa pasangan Capres Joko Widodo-Ma’ruf Amin bisa bersikap complacent alias merasa sudah cukup. “Sebab bisa saja, menurut saya, gerakan Reuni ini akan direplikasi di berbagai daerah dan mampu memobilisasi dukungan,” ujar Hikam.

Hikam mengatakan, reuni 212 juga memiliki nilai positif tersendiri bagi petahana, jika dilihat secara makro yakni sebagai keberhasilan Pemerintah dalam menjaga dan memelihara praktik demokrasi di Indonesia.

“Tidak seperti di berbagai negara berpenduduk mayoritas Islam di Timteng, bahkan di negara maju, di Indonesia aksi massa sebesar reuni bisa berlangsung aman, lancar, dan damai. Ini yang perlu dikapitalisasi oleh kubu 01,” ujarnya.

Kontestasi paslon dan perebutan dukungan akan semakin intens pada beberapa bulan ke depan. Model dan hasil aksi reuni 212 di Monas, Jakarta ini tentu akan digunakan pendukung paslon 02 di daerah di Indonesia.

Ini berarti bahwa pendukun paslon 01 juga perlu menciptakan counter yang efektif dan bukan hanya puas dengan laporan hasil survei yang sampai saat ini melaporkan hasil yang sama yaitu keunggulan pasangan Capres Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Pengalaman di negara-negara lain, termasuk AS, menunjukkan bahwa hasil survei bisa saja tak sama dengan hasil hitungan dari bilik suara,” pungkas Hikam. (Very)

 

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Pj Bupati Maybrat Sidak SMK Negeri Ayamaru, Minta Pengelola Terapkan SOP Soal Pengunaan Fasilitas Laboratorium
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas