INDONEWS.ID

  • Minggu, 23/12/2018 11:39 WIB
  • Aktivitas Erupsi Gunung Anak Krakatau Bergabung dengan Gelombang Pasang Laut Jadi Penyebab Tsunami

  • Oleh :
    • very
Aktivitas Erupsi Gunung Anak Krakatau Bergabung dengan Gelombang Pasang Laut Jadi Penyebab Tsunami
Kekuatan tsunami bertambah saat bergabung dengan gelombang pasang air laut yang tinggi akibat dari fenomena bulan purnama. (Foto: Antara)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rachmat Triyono mengatkan bahwa tidak ada peringatan dini terkait tsunami di Selat Sunda yang melanda pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12/2018).

Baca juga : BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Menurut Rachmat, yang dimiliki BMKG saat ini hanya alat untuk melaporkan peringatan dini atau early warning system untuk tsunami yang diakibatkan gempa tektonik saja. "Tsunami ini (Banten-Lampung) diakibatkan oleh gempa vulkanik, saat ini belum ada alatnya," kata Rahmat pada Minggu (23/12/2018).

Dia mengatakan, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan penyebab dari tsunami yang melanda pesisir pantai Banten, dan Lampung. Kekuatan tsunami bertambah saat bergabung dengan gelombang pasang air laut yang tinggi akibat dari fenomena bulan purnama.

Baca juga : Polri Catat 254 Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Lebaran 2024, 45 Orang Meninggal Dunia

Padahal, BMKG sebelumnya, pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB telah mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang pasang setinggi dua meter di perairan Selat Sunda. Peringatan tersebut berlaku hingga tanggal 25 Desember 2018 mendatang. "Kalau soal gelombang tinggi sekitar 2 meter, BMKG sudah memberikan peringatan dini," ujarnya.

Dengan adanya peristiwa ini, Rachmat berharap BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kedepannya dapat meningkatkan sinergitas dalam memberikan peringatan dini terkait kasus serupa. "Pusat Geologi memberikan warning terkait aktivitas Anak Gunung Krakatau, BMKG memberikan warning daerah-daerah yang akan terdampak," ujarnya.

Baca juga : Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran

Pagi ini PVMBG dan BMKG akan mengirim tim ke area Gunung Anak Krakatau untuk memverifikasi dugaan tersebut. Mereka ingin memastikan apakah tsunami di Selat Sunda itu disebabkan oleh longsornya lereng gunung itu akibat erupsi atau faktor lain. (Very)

 

Artikel Terkait
BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Polri Catat 254 Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Lebaran 2024, 45 Orang Meninggal Dunia
Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran
Artikel Terkini
Siddharta The Musical Hadir Kembali di Jakarta, Nantikan Keseruannya
Pos Fohuk Satgas Yonif 742/SWY Dampingi Petani Panen Kacang Tanah di Perbatasan RI-RDTL
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas