Bali, INDONEWS, ID – Beberapa hari gelombang tinggi air laut menerjang pesisir pantai di Bali, inilah penyebabnya.
Ketinggian gelombang tersebut tak hanya merusak beberapa fasilitas di pesisir, tetapi gelombang yang naik tersebut memengaruhi penyeberangan dari dan ke Nusa Penida.
Bahkan, penyeberangan dengan menggunakan speed boat di tutup. Prakirawati BBMKG Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati, menjelaskan ada dua hal yang perlu diperhatikan saat terjadinya gelombang tinggi di pesisir pantai, yakni interaksi udara dan laut.
Menurutnya, tinggi gelombang tidak hanya disebabkan karena angin semata, namun ada juga akibat dari penjalaran gelombang dari tempat lain. Penjalaran gelombang ini biasa disebut dengan swell.
“Bisa jadi kecepatan anginnya normal, tetapi kondisi gelombangnya tinggi. Hal ini akibat penjalaran gelombang dari satu tempat, sehingga penjalaran itu mencapai ribuan kilo serta mempengaruhi kondisi di sekitar,” tandas Kadek Setiya Wati.
Dijelaskan, seperti yang dikutip dari balipost, penjalaran gelombang yang terjadi berasal dari sebelah selatan Australia dan kemudian memberi dampak sebelah barat Australia, lalu menjalar hingga ke utara, dan akhirnya berdampak di sekitar Jawa Timur dan Bali. Kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudra Hindia (barat Australia) atau disebut dengan istilah mascarene high memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia.
Hal ini dikarenakan kecepatan angin yang tinggi di sekitar wilayah kejadian mascarene high di Samudra Hindia (barat Australia) dan terjadinya swell/alun yang dibangkitkan oleh mascarane high menjalar hingga wilayah Perairan Barat Sumatra, Selatan Jawa hingga Perairan Sumba. (Abdi.K)