INDONEWS.ID

  • Rabu, 30/01/2019 14:25 WIB
  • "Otak" Dibalik Tabloid Indonesia Barokah Harus Terungkap

  • Oleh :
    • very
"Otak" Dibalik Tabloid Indonesia Barokah Harus Terungkap
Ungkap otak dibalik Tabloid Barokah.

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Peredaran masif tabloid Indonesia Barokah di berbagai wilayah terutama di Pulau Jawa terutama di masjid-masjid harus menjadi perhatian serius penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), kepolisian, kedua tim sukses, dan pihak terkait lainnya. Ini karena, tensi Pemilu 2019 terutama pilpres yang cukup panas dikhawatirkan semakin mengkristal diakibatan masifnya penyebaran tabloid yang menyudutkan salah satu pasangan calon (paslon) ini.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

 

Anggota DPD RI atau Senator Fahira Idris mengungkapkan, kehadiran tabloid Indonesia Barokah tidak hanya mencederai proses demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu 2019, tetapi juga merugikan kedua paslon. Sementara, di tataran masyarakat, tabloid ini menimbulkan keresahan dan berpotensi menjadi sumber kegaduhan dan konflik karena memantik saling curiga diantara pemilih paslon nomor 01 dan 02.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

 

“Patut diduga kuat niat mereka menulis, menerbitkan, dan mengedarkan tabloid ini ke tengah-tengah masyarakat untuk menyemai konflik dan gesekan. Kalau memang isinya memenuhi standar jurnalistik, tidak bernuansa hoaks, tendensius dan tidak berniat mengadudomba kita, pasti mereka mencantumkan penanggung jawab, awak redaksi, termasuk kontak dan alamat redaksi yang benar-benar ada, bukan fiktif atau palsu. Ini kan tidak, makanya harus diusut tuntas siapa ‘otak’ dan ‘aktornya’,” tukas Senator DKI Jakarta ini, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (29/1).

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

 

Menurut Fahira, sumber daya yang dihabiskan ‘otak’ atau ‘aktor’ dibalik penulisan, penerbitan, dan penyebaran tabloid ini tidak boleh dianggap hanya sebatas gerakan biasa atau hanya sebatas penyampaian pendapat saja. Jika ditelik dari biaya pengiriman tabloid ini ke berbagai wilayah yang menghabiskan uang miliaran rupiah, patut diduga kuat kehadiran tabloid ini ingin memantik kegaduhan dan keresahan menjelang Pemilu 2019.

 

Kedua paslon, lanjut Fahira, jelas dirugikan oleh tabloid ini. Oleh karena itu, tabloid ini jangan diberi ruang apalagi ditolerir. Karena, jika tabloid ini lepas dari jerat hukum, dapat dipastikan tabloid-tabloid sejenis yang isinya bernuansa hoaks dan menyudutkan salah satu paslon akan membanjiri masyarakat.

 

“Ingat, Pemilu 2019 pertaruhan besar bagi bangsa ini. Apa jadinya jika ruang-ruang publik kita menjelang 17 April dipenuhi oleh informasi-informasi seperti yang ada di Tabloid Indonesia Barokah ini. Pemilu bisa kacau, karena sedikit saja terjadi gesekan, sangat berpotensi melahirkan konflik terutama ditataran masyarakat yang pilihan politiknya berbeda,” pungkas Fahira yang kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta. (Very)

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas