INDONEWS.ID

  • Jum'at, 08/02/2019 11:50 WIB
  • Presiden Apresiasi Sekaligus Bersyukur Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meningkat

  • Oleh :
    • Ronald
Presiden Apresiasi Sekaligus Bersyukur Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meningkat
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen masuk dalam kategori lebih baik bila dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 ini dapat dikatakan masih lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2014.

Bila melihat tren sejak 2014, angka tersebut memang terbesar. Pada 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,01 persen, atau lebih rendah daripada 2013 yang sebesar 5,56 persen.

Baca juga : Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih

Angka pada 2014 bahkan sempat anjlok setahun setelahnya ke level 4,88 persen pada 2015. Setelah itu, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik menuju 5,03 persen pada tahun 2016 dan 5,07 persen di tahun 2017.

Belum lama, BPS kembali mengeluarkan rilis terbarunya mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 yang mencapai angka 5,17 persen, dengan besaran inflasi tercatat diangka 3,13 persen.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra

Pemerintah pun mengapresiasi sekaligus bersyukur dengan besaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen masuk dalam kategori lebih baik bila dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

Selain itu, meski sedikit di luar target yang diharapkan, pertumbuhan ekonomi ini masih menunjukkan angka positif, mengingat di tengah situasi dan kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

"Ya, patut kita syukuri. Alhamdulillah, 5,17 persen itu sebuah angka yang baik kalau dibandingkan negara-negara lain. Bandingkan dengan negara-negara lain, yang anggota G20 loh ya. Kita ini sudah masuk ke dalam Grup G20. Yang PDB nya kita juga lebih dari Rp 1 triliun USD. Kemudian inflasinya sebesar 3,13 persen, juga inflasi yang rendah. Ini patut kita syukuri karena bagaimana pun juga ekonomi dunia, ekonomi global juga masih pada posisi yang tidak baik yang tidak menguntungkan kita," ungkap Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Presiden menambahkan, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di tahun ini, maka pemerintah akan terus mendorong ekspor serta menumbuhkan investasi di Indonesia sebanyak mungkin, tentunya dengan bantuan penyederhanaan perizinan baik di pusat maupun di daerah.

"Kuncinya itu kan cuma dua, mendorong ekspor sebanyak-banyaknya sekaligus mengurangi impor. Dan juga mendorong barang-barang substitusi impor agar diproduksi di dalam negeri. Yang kedua, investasi yang sebesar-besarnya sehingga kita terus memperbaiki menyederhanakan perizinan-perizinan yang ada di pusat maupun di daerah," tandas Presiden Jokowi. (ronald)

 

Artikel Terkait
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Artikel Terkini
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas