INDONEWS.ID

  • Rabu, 10/04/2019 21:40 WIB
  • Hoax Pemilu Luar Negeri, Migrant CARE Dukung Langkah KPU

  • Oleh :
    • very
Hoax Pemilu Luar Negeri, Migrant CARE Dukung Langkah KPU
Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo. (Foto: Tempo.co)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Migrant CARE mengecam hoax terkait pelaksanaan Pemilu RI di Luar Negeri dan mendukung langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengusut tuntas pelaku penyebaran hoax tersebut.

Hari ini beredar hoax berantai mengenai pelaksanaan Pemilu RI di luar negeri yang berisi hasil pemungutan suara di luar negeri.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo mengatakan bahwa hoax ini tampaknya untuk memperkeruh suasana terkait dengan pelaksanaan Pemilu Pendahuluan pada tanggal 8-14 April 2019 sebagai pemanasan pemilu serentak 17 April 2019.

Hoax ini jelas disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan memiliki potensi mendelegitimasi kredibilitas penyelenggara Pemilu. Oleh karena itu Migrant CARE mendukung langkah KPU untuk mengusut tuntas hingga ke ranah hukum,” ujar Wahyu melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (10/4).

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Menurutnya, terkait dengan pelaksanaan Pemilu Pendahuluan untuk WNI di luar negeri memang membutuhkan perhatian khusus. Dengan adanya tiga metode pemungutan suara, yaitu melalui TPS, kotak suara khusus dan surat pos membutuhkan mekanisme pengawasan dan pemantauan khusus untuk menjamin  asas luber dan jurdil tetap berlangsung.

Menurut pantauan Migrant CARE sejak Pemilu 2004 hingga Pemilu 2014, metode Kotak Suara Keliling dan Metode Surat Pos belum ada mekanisme pengawasan yang memungkinkan pengawas dan pemantau pemilu memastikan alur perjalanan surat suara.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

“Untuk itu Migrant CARE, selaku pemantau resmi Pemilu RI di luar negeri mendesak Bawaslu RI mengakomodasi akses pengawasan dan pemantauan perjalanan surat suara dari metode Kotak suara keliling dan surat pos,” ujarnya.

“Migrant CARE juga akan memberangkatkan pemantau pemilu RI ke negara-negara yang memiliki DPT besar dalam Pemilu Pendahuluan yaitu Malaysia, Singapura dan Hongkong,” pungkas Wahyu. (Very)

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas