Jakarta, INDONEWS.ID - Debat Capres ronde kelima digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada hari Sabtu (13/4/2019). Pada sesi pertama kedua paslon 01 dan 02 memulai dengan memaparkan visi dam misi dalam memimpin Negara Indonesia.
Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) mengawali visi-misinya dalam debat kelima Pilpres 2019 dengan memaparkan hasil kinerjanya selama ini.
Berikut pemaparan Joko Widodo mengawali Debat Kelima Pilpres 2019 :
Selama 4,5 tahun, saya dan Pak Jusuf Kalla telah berusaha keras, telah berjuang keras dalam rangka mengembalikan watak asli dari pembangunan dari negara kita Indonesia yaitu tidak bertumpu pada pertumbuhan ekonomi saja tapi bertumpu pemerataan karena pertumbuhan ekonomi.
Karena pertumbuhan ekonomi tanpa adanya pemerataan adalah sebuah ketimpangan. Oleh sebab itu kami membangun infrastruktur tidak di Jawa saja, tidak Jawa sentris, tapi Indonesia sentris. Dengan infrastruktur itu kami ingin ada titik pertumbuhan ekonomi di luar Jawa. Baik berupa kawasan industri kecil baik kawasan ekonomi khusus, kawasan ekonomi khusus pariwisata dan berefek pada barang kerajinan desa dan juga kami ingin terus memperjuangkan kemandirian ekonomi desa.
Dibidang kesejahteraan sosial kami akan keluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) seperti ini akan sangat berguna bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, anak-anak tak mampu bisa berkuliah baik di akademi maupun perguruan tinggi
Kartu pra-kerja akan melakukan pelatihan, training baik di dalam negeri maupun luar negeri lulusan SMK, akademi perguruan tinggi maupun kroban PHK
Kartu Sembako murah yang kita harapkan ibu-ibu dapat beli semabko yang sudah didiskon pemerintah karena ini sudah disubsidi.
Sebagai informasi pandangan dari paslon 01 sudah sempat tertuang dalam dokumen visi-misi yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) .
Dokumen visi-misi pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin berjudul Meneruskan Jalan Perubahan untuk Indonesia Maju: Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Dalam dokumen tersebut, Paslon 01 mengklaim bahwa pembangunan infrastruktur yang dikerjakan selama 2014 – 2018 telah membuka jalan bagi terbangunnya fondasi struktur perekonomian yang kuat.
Paslon 01 juga meyakini bahwa, di periode kedua pemerintahannya, fondasi itu akan membuat perekonomian lebih kokoh, produktif, mandiri, berdaya saing, membuka lapangan kerja, menekan angka pengangguran, kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan.
Adapun tema besar dari program-programnya adalah:
1. Menyelenggarakan sistem ekonomi nasional berlandaskan Pancasila
2. Meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan infrastruktur
3. Melanjutkan revitalisasi industri dan infrastuktur pendukungnya untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0
4. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru
5. Mempertajam reformasi struktural dan fiskal
6. Mengembangkan reformasi ketenagakerjaan
Untuk mendukung pengurangan angka kemiskinan dan kesenjangan, paslon 01 menyebut sudah menyiapkan sejumlah program aksi.
Programnya meliputi reforma agraria, pengembangan UMKM dan koperasi, pengembangan ekonomi kerakyatan dan keumatan, reformasi sistem jaminan perlindungan sosial, pemanfaatan dana desa, kredit ultra-mikro, dan pemerataan pembangunan.
Paslon 01 juga menyebut bahwa pembangunan ekonomi harus memperhatikan daya dukung lingkungan agar berkelanjutan. (Lka)