Jakarta, INDONEWS.ID - Perhelatan Pilkada Gubernur Sumbar yang tinggal setahun lagi dimanfaatkan Keluarga Besar Forum Minang Maimbau (FMM) untuk menghadirkan dua tokoh yang disebut-sebut memiliki kans kuat di tengah masyarakat Minang saat ini sebagai Gubernur mendatang yakni, Donny Moenek yang dalam keseharian menjabat Sekretaris Jenderal DPD RI dan Mulyadi yang merupakan anggota DPR RI dalam sebuah acara diskusi, silaturahim, dan halal bihalal Keluarga Besar Forum Minang Maimbau (FMM),yang Sabtu (6/7/2019) di Hotel Mercure Cikini, Jln. Cikini Raya no 66, Jakarta Pusat.
Acara didahului dengan tausyiah Halal Bihalal dari Buya H.Mas'ud Abidin dilanjutkan Laporan Ketua Panitia, Firdaus HB dan dibukanya acara secara resmi oleh Pembina FMM DR.Fahmi Idris.
Dalam kesempatan ini, para undangan juga menyimak paparan Rencana Pengembangan Geopark Ranah Minang yang disajikan oleh Ketua Team Ahli Geopark Ranah Minang Dr.Ir.Febrin Anas Ismail.
Dalam Diskusi tentang Figur Calon Gubernur Sumbar yg diharapkan utk Periode 2020-2025
Buya Mas'oed Abidin mengatakan pentingnya mencari pemimpin yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik, serta pemimpin yang mampu menyatukan masyarakatnya.
Semantara itu, Ketua Panitia Firdaus AB menyebutkan bahwa FMM tak mendukung seseorang kandidat gubernur saja. "Namun kita ingin mendukung pemikirannya bagaimana membangun Sumbar ke depan. Kita mendesak juga agar pemerintah serius merespon keinginan masyarakat ranah dan rantau," ungkap Firdaus AB.
Pembina Minang Maimbau DR. Fahmi Idris menekankan agar semua pihak sekarang memikirkan kemajuan Sumbar. "Kita perhatikan perkembangan generasi Minang. Kita ada karena kita berpikir. Minang sudah biasa untuk selalu berpikir dan berdemokrasi. Kalah menang itu biasa dalam masyarakat kita. Kita masyarakat egaliter, memberi penghargaan karena moral dan akhlak seseorang. Selebihnya kita nilai semua orang sama saja. Tak ada lebih tak ada yg kurang. Semoga gubernur yg akan datang terpilih mampu memberikan kontribusi Sumbar," ujarnya.
Dua bakal calon kuat Gubernur Sumbar 2020-2025 yang hadir yakni Donny Moenek dan Mulyadi secara bergantian memaparkan pandangannya terhadap pembangunan Sumatera Barat ke depan.
Anggota DPR RI Mulyadi yang tampil pertama mengajak agar masyarakat cerdas memilih figur gubernur dan wakil gubernur yang tepat untuk masa 2020 sampai dengan 2025.
"Saran saya pada FMM mestinya kita berangkat dulu dari membaca tantangan Sumbar lima tahun ke depan. Lalu mencari kriteria sosok pemimpin yang mampu menjawab tantangan itu. Sehingga tampak personal mana yg cocok nantinya. Kita juga harus tahu apa yang berhasil dan tidak berhasil dilakukan oleh pemimpin sebelumnya. Apa kendala mereka tak bisa melakukan itu,"ungkapnya.
Donny Moenek yang mendapatkan giliran kedua, mempresentasikan pemikirannya membangun Sumbar yakni dengan menciptakan peluang dari keterbatasan fiskal . "Ada empat hal pokok yang perlu dikuasai gubernur mendatang untuk berinovasi, berkreasi mencari solusi agar Sumatera Barat dapat lebih melesat maju," kata pria yang pernah menjabat Pj Gubernur Sumatera Barat ini.
Selanjutnya Pria yang juga merupakan dosen IPDN ini mengatakan kunci agar Sumatera Barat melesat maju. "Yang pertama adalah melakukan kerjasama pemerintah dengan badan usaha, kedua, perbesar struktur APBN Nasional dengan membangun komunikasi yang baik, ketiga membentuk Badan Usaha Bersama antar Daerah, dan selanjutnya terus menggali sumber2 pembiayaan lainnya," jelasnya.
Sekjend DPD RI ini lantas menutup presentasinya dengan menegaskan bahwa tidak boleh ada sekat, gubernur ke depan adalah untuk semua. "Bukan kelompok tertentu. One for all, all for one. Tidak ada yang tidak mungkin asal kita semua bersatu bahu membahu membangun Sumbar. Basamo mangko manjadi,"tuturnya.
Diskusi berakhir dengan kesepakatan akan membentuk Tim yang akan menggelar pertemuan diskusi dengan sejumlah tokoh dengan skala yang lebih besar lagi di Kota Padang sesegera mungkin.
Turut hadir dalam pertemuan silaturahmi urang awak; Elly Kasim, Refrizal, Hermanto, Fauzi Bahar, Fasli Djalal, Guspardi Gaus, Aqua Dwipayana, dan Darul Siska.