INDONEWS.ID

  • Jum'at, 12/07/2019 09:45 WIB
  • Produk Berkualitas Ramah Lingkungan dari Petani Sayuran Riau

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Produk Berkualitas Ramah Lingkungan dari Petani Sayuran Riau

Pekanbaru, indonews.id - Propinsi Riau dengan ibu kota Pekanbaru dan luas 87.023,66 km, memiliki aset petani yang semangat dalam bertanam sayuran. Selama ini sejumlah komoditas sayuran cabai, tomat dan bawang merah di Provinsi Riau sebagian besar didatangkan dari luar Riau seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar pengembangan hortikultura tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, Riau pun ikut mengembangkan berbagai macam sayuran. 

Provinsi ini berupaya mencapai swasembada sayuran dengan memanfaatkan lahan tidur dan lahan pekarangan. Hal ini tentunya membutuhkan peningkatan kemampuan pengendalian dan penanganan Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Gerakan Pengendalian OPT dilaksanakan oleh UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau (P3H) bersama petani sebagai stimulan dalam pengamanan produksi hortikultura. Pembinaan teknis, fasilitasi sarana pra sarana pengendalian OPT ramah lingkungan dalam bentuk perbanyakan agens hayati dan pestisida nabati terus disampaikan petugas POPT setempat.

Baca juga : Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan

Di Riau, tanaman cabai relatif luas dan menyebar merata antar kabupaten/kota sentra tanaman cabai terdapat di Kota Dumai, Kab. Siak Sri Indetapura, Kab. Kampar, Kab. Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru. Tanaman bawang merah terbesar berada di Kabupaten Kampar. Kota Pekanbaru merupakan salah satu daerah yang didorong untuk pengembangan sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan harga murah. 

"Komoditas yang cocok untuk dikembangkan di Pekanbaru selama ini adalah sayuran dataran rendah seperti cabai, bawang merah, terong, sawi, kangkung cabut, bayam, kacang panjang dan labu siam. Selain dipasarkan ke pasar tradisional juga ke pusat perbelanjaan modern di daerah ini," ungkap Sambudi, petani sayuran dari Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. 

Baca juga : PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI

Dia mengawali bertani sayuran sejak tahun 2003 silam. Di lahan seluas kurang lebih 1 hektare, beragam sayuran ditanam dengan waktu yang berbeda-beda dan ternyata dengan pola tanam demikian lebih menguntungkan. 

"Dari bertanam aneka sayuran seperti cabai, bawang merah, kangkung, jagung manis, dengan biaya produksi Rp 4 juta rupiah untuk satu musim tanam bisa menghasilkan Rp 5 juta. Dari menanam sayuran bisa beli tanah sendiri,” katanya. 

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian

Paling tidak sayuran yang banyak dibutuhkan warga Kota Pekanbaru tak perlu lagi didatangkan dari luar. Selain itu juga dilakukan sosialisasi adanya OPT baru Spodoptera frugiperda yang perlu diwaspadai, bimbingan pengendalian OPT Ramli dan bantuan fasilitasi sarana pengendalian OPT sebagai stimulan dan upaya untuk mengendalikan serangan OPT secara ramah lingkungan diantaranya dengan penggunaan agens hayati Trichoderma sp., Beauveria, pemasangan feromon seks untuk ulat bawang.

"Semoga dengan kegigihan petani sayuran di Pekanbaru dapat menghasilkan sayuran yang sehat 

dan aman konsumsi serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," ujar Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayantie Yusuf.

Artikel Terkait
Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan
PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Artikel Terkini
Indonesia Sambut Baik dan Dorong Kolaborasi dalam Perkuat Ketahanan Pangan melalui IDMA Exhibition dan TABADER Summit 2024
Nanik Yuliati, Pensiunan Guru Senang Bersama Mekaar Usahanya Berkembang
Soal Laka BUS PO Putera Fajar, Komisioner Kompolnal: Biar Tak Terulang Lagi, Utamakan Pencegahan dari Hulu ke Hilir
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas