INDONEWS.ID

  • Kamis, 25/07/2019 09:01 WIB
  • Densus 88 Pastikan Usut Aliran Dana Teroris yang Masuk ke Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
Densus 88 Pastikan Usut Aliran Dana Teroris yang Masuk ke Indonesia
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo(Foto:Tribunnews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo memastikan bahwa Densus 88 akan mengusut sumber aliran dana teroris yang masuk ke wilayah Indonesia.  Dalam melancarkan upaya tersebut, Densus 88 akan bekerja sama dengan kedutaan besar dari enam negara.

Dedi menjelaskan bahwa ada beberapa bukti kuat yang menegaskan teroris dari berbagai negara mengirimkan sejumlah uang untuk melancarkan aksi-aksi di Indonesia. Negara -negara tersebut diantaranya  adalah Trinidad Tobago, Maladewa, Venezuela, Jerman, Filipina, dan Malaysia.

Baca juga : Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama

"Densus 88 sudah menyampaikan para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia, ada Liaison Officer yang diundang untuk mengomunikasikan terkait jaringan terorisme," kata Dedi sebagaimana dilansir CNNIndonesia,Jakarta, Kamis,(25/07/2019)

Kerja sama dengan beberapa kedutaan negara sahabat tersebut, jelas Dedi, merupakan upaya untuk menelusuri lebih jauh  sumber dana dari kelompok  teroris yang ada  di Indonesia. Jika sumber dana diketahui, maka langkah  selanjutnya dari pihak kepolisian dan Densus 88 adalah merencanakan upaya pemutusan alairan dana tersebut.

Baca juga : Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi

Dedi menambahkan, selain kerja sama dengan beberapa keduataan besar dari enam negara, Densus 88 akan menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporam dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kerja sama dengan PPATK lebih difokuskan pada upaya pengusutan aliran dana teroris di Indonesia.

"Nanti saling tukar informasi apa yang kita dapat, termasuk aliran dana ini dengan PPATK,"jelas Dedi.

Baca juga : Peringatan Hardiknas Harus Jadi Momentum dalam Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, Densus 88 pernah menemukan sumber dana dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia. Jamaah Ansharut Daulah mendapatkan dana dari Saefulah alias Daniel alias Chaniago yang merupakan penjaga salah perpustakaan di Ponpes Ibnu Mas`ud, Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, keberadaan Saefullah saat ini sedang berada di Khurasan, Afghanistan dan sedang dalam upaya pengejaran oleh Densus 88 Antitero

Saefullah, jelas Dedi, mendapatkan uang dari orang di beberapa negara. Uang-uang tersebut kemudian disalurkan kepada Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Indonesia.


"Saudara Saefulah ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," tutupnya.*(Marsi)

 

 

 

Artikel Terkait
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Peringatan Hardiknas Harus Jadi Momentum dalam Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas