INDONEWS.ID

  • Minggu, 11/08/2019 11:48 WIB
  • Bantul Diguncang Gempa 5,1 SR, Tidak Bepotensi Tsunami

  • Oleh :
    • Ronald
Bantul Diguncang Gempa 5,1 SR, Tidak Bepotensi Tsunami
Gempa bermagnitudo 5,1 mengguncang zona selatan Jawa, Sabtu (10/8) sekitar pukul 20.26 WIB. Pusat gempa terletak pada koordinat 8,88 LS dan 110,06 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 113 km arah selatan Kota Wates pada kedalaman 71 km. (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gempa bermagnitudo 5,1 mengguncang zona selatan Jawa, Sabtu (10/8) sekitar pukul 20.26 WIB. Pusat gempa terletak pada koordinat 8,88 LS dan 110,06 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 113 km arah selatan Kota Wates pada kedalaman 71 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di Zona Megathrust.

Baca juga : Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan pergerakan naik," ungkap Daryono dalam rilis, Sabtu (10/8) malam.

Dampak gempa ini menimbulkan guncangan yang dirasakan di Sanden Bantul, Kota Yogyakarta, Giri Mulyo, Maguwoharjo Sleman dengan intensitas guncangan II-III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Baca juga : KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak

Selain itu, juga di Pacitan, Purworejo, Semarang, Klaten, Wonogiri, Kebumen, Cilacap, dan Ponorogo dengan intensitas guncangan II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut," imbuh dia.

Baca juga : Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.54 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Berdasarkan catatan sejarah gempa, di sekitar pusat gempa yang baru saja terjadi ini pada masa lalu pernah menjadi sumber gempa kuat. Seperti gempa pada 1943 (M:8,1) yang menelan korban jiwa sebanyak 213 orang dan merusak lebih dari 15.000 rumah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan. (rnl)

Artikel Terkait
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas