INDONEWS.ID

  • Sabtu, 24/08/2019 18:29 WIB
  • DPD RI Bahas Prolegnas Prioritas 2020-2024

  • Oleh :
    • hendro
DPD RI Bahas Prolegnas Prioritas 2020-2024
Dari kiri ke kanan; Kabiro Hukum Eni Rohyani, Profesor Susi Dwi Harijanti, Staf Ahli Sekjen DPD RI Jose Rizal, Staf Ahli Komite DPR RI Hestu. Serta Kabag PPUU DPD RI Hery Setiawan, (berdiri kedua dari kanan.

Bandung, INDONEWS.ID –  Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI) mengadakan Peer Review Pengusunan Prolegnas Tahun 2020-2024 dengan tema “Arah Politik Legislasi Prolegnas Usul DPD RI”, Bandung, Jumat (23/8/2019).

Kegiatan strategis ini menghadirkan Guru Besar Unpad Susi Dwi Harijanti,  Kepala Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat Eni Rohyani serta Staf Ahli Sekjen DPD RI Bidang Komunikasi dan Publikasi Jose Rizal sebagai narasumber.  

Baca juga : Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai

Program Legislasi Nasional atau Prolegnas merupakan skala prioritas pembentukan undang-undang dalam rangka mewujudkan sistem hukum nasional sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang 12/2011.

Kepala Bagian Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPR RI Hary Setiawan yang juga bertindak sebagai moderator mengatakan bahwa pada Oktober 2019 akan dimulai masa keanggotaan DPR dan keanggotaan DPD untuk periode 2019-2024, “memasuki periode anggota DPD yang baru, kita akan selalu dihadapkan dengan agenda penyusunan Prolegnas jangka menengah untuk periode tahun 2020-2024," kata Hary.

Baca juga : PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang

Mempersiapkan hal tersebut, menurut Hary perlu dipelajari dan dievaluasi Prolegnas periode sebelumnya, “DPD telah memutuskan 85 RUU menjadi usulan DPD yang akhirnya disepakati 40 RUU diakomodir dalam Prolegnas tahun 2015-2019. Yang selama Prolegnas hanya 4 RUU usul DPD yang masuk dalam Prolegnas Prioritas Tahunan. Cukup banyak yang telah dilakukan namun kinerja DPD seakan luput dari perhatian masyarakat.”

Menurut Profesor Susi, DPD perlu mengubah mekanisme kerjanya. Anggota DPD periode mendatang perlu diorientasi sekitar dua minggu. Jangan asal orientasi, namun juga betul-betul dilihat apa isi materinya dan penyajinya. Lebih banyak diberikan uji kasus sehingga saat bertugas akan lebih mumpun.

Baca juga : BNPP Terima Audiensi DPRD Kabupaten Sambas Terkait Pembentukan BPPD

Sedangkan Eni Rohyani mengatakan perlunya memilah kembali RUU yang akan diusulkan dalam prolegnas. "Prioritas hendaknya disusun berdasarkan kewenangan DPD. Saya melihat masih ada RUU yang tidak termasuk dalam kewenangan DPD," ujar Kepala Biro Hukum Jabar sembari menayangkan catatannya dalam sebuah matrik.

Sementara Jose Rizal menekankan pada sisi praktis. "Saya ingin beranjak dari statement pembuka dari Pak Hary, bahwa dirasakan DPD luput dari pandangan masyarakat dan kerap terkendala dalam pembahasan RUU Prolegnas dengan Baleg DPR RI. DPD ke depan perlu meningkatkan komunikasi dan publikasi dengan semua pihak. Mengoptimalkan penggunaan segala kekuatan media, baik massa maupun sosial untuk menjangkau perhatian masyarakat akan eksistensi DPD dalam mengakomodir kebutuhan daerah,"ujarnya.

"Kalau selama ini publikasi hanya berfokus pada kegiatan seremonial serupa penyerahan sejumlah RUU pada DPR RI dan Menkumham, ke depan perlu juga diinformasikan bagaimana proses awal RUU ini diajukan. Mulai dari penghimpunan di daerah, penyeleksian, pembahasan internal, seminar, hendaknya gencar diberitakan. Hal ini tentu akan mengunggah keingintahuan masyarakat yang tentunya memberikan perhatian dan apresiasi atas kinerja DPD," tutur Jose Rizal menyarankan.

Lebih jauh, penulis Novel Sang Abdi Praja dan biografi para tokoh ini menuturkan pentingnya diadakan sejumlah acara informal atar pimpinan maupun panitia pembahas RUU Prolegnas. "Contohnya bisa dibuat coffee morning, bincang-bincang yang materinya mengulas secara ringan RUU yang akan diusulkan DPD. Jangan pada acara formal rapat pembahasan saja bertemunya, perlu diadakan momen-momen yang memecah kekakuan komunikasi,"katanya.

Peer review penyusunan Prolegnas dilanjutkan dengan diskusi daftar inventaris RUU sebagai usul DPD 2020-2024 serta merumuskan arah politik legislasi DPD ke depan berlangsung hingga Sabtu (24/8/2019) di Hotel Papandayan, Bandung. Sebagai peserta diskusi diikuti oleh seluruh staf ahli komite dan anggota panitia perancang undang-undang DPD RI. 

Artikel Terkait
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
BNPP Terima Audiensi DPRD Kabupaten Sambas Terkait Pembentukan BPPD
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas