INDONEWS.ID

  • Rabu, 11/09/2019 19:27 WIB
  • Dari Genre hingga Human Entrepreneurship

  • Oleh :
    • hendro
Dari Genre hingga Human Entrepreneurship
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat bertemu dengan rombongan LPER dan GMB

Jakarta, INDONEWS.ID -  Dalam rangka silahturahmi LPER dan GMB melakukan kunjungan ke BKKBN. Mengenakan safari marun, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menemui komunitas tersebut dengan santai tetapi serius.

Bonita Ketua Gerakan Membangun Bangsa (GMB) didampingi Sinar Shinta  Sekjen GMB, menyampaikan kelanjutan program pencegahan bahaya  stunting dan siap bermitra dengan BKKBN, yang pada masa ORBA termasuk sukses dibidang keluarga berencana.

Baca juga : LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi

Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa faktor-faktor penyebab stunting adalah : 
a. Jarak kelahiran, harus di perhatikan jangan kurang 2 th
b. Jumlah anak
c. Usia melahirkan dibawah 20 tahun
Mengapa jaman sebelum reformasi sukses karena saat itu tidak berbenturan dengan otoda, sehingga pelayanan masal dan manunggal ABRI benar- benar ditujukan untuk keberhasilan KB, zaman sekarang sangat sulit.

Sebagai contoh istilah posyandu masyarakat milenial akan merasa kuno dan geli bila diminta membawa balita ke tempat tersebut. Namun BKKBN sudah memiliki Renstra yang terus disempurnakan mengikuti perubahan zaman.

Baca juga : LPER Belajar Hilirisasi Shorgum Tambiyaku

Masih menurut Hasto mengapa angka stunting tergolong tinggi, karena rata-rata penduduk Indonesia mengenyam pendidikan selama 8,5 tahun, artinya SDM itu 60 % an hanya sampai bangku SMP.
Sedangkan LPER ( Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) yang dihadiri Francisca Sestri selaku Sekjen dan Nenden Esti Nurhayati selaku ketua bidang Hukum & Legal.

Mereka menyampaikan visi LPER Mendorong masyarakat mandiri dan sejahtera. Khususnya bagi para Usaha Kecil Mikro Menengah yang selalu diberikan edukasi cara memasarkan produk mereka. Cabang LPER yang baru di kunjungi Cabang Klaten kendal ekspor kerajinan bambu karena permodalan, Cabang Banyumas penghasil oyek (beras dari singkong) yang perlu design kemasan yg menarik, hingga membuka cabang di NTT bidang industri musik. Bagi LPER ukuran memajukan UMKM bukan dari jenis usaha tetapi ukuran skala bisnis mereka.

Baca juga : LPER Menjajaki Kerjasama Dengan PNM

Kepala BKKBN yang mantan Bupati Kulon Progo, bersemangat ketika mendengar UMKM, dan mengatakan saat di PBB ia pidato soal "HUMAN ENTREPRENEURSHIP MODEL", dimana sesungguhnya Ekonomi Kerakyatan itu tertuju pada 3 prinsip unsur Kebahagiaan :
1. Hidup seperti sediakala
2. Waktu lama
3. Tidak bekerja (formal)

Pada intinya BKKBN terbuka untuk Lembaga yang ingin secara riil,ikut menyejahterakan masyarakat dalam pembangunan SDM berkesinambungan.

Artikel Terkait
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
LPER Belajar Hilirisasi Shorgum Tambiyaku
LPER Menjajaki Kerjasama Dengan PNM
Artikel Terkini
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas