INDONEWS.ID

  • Sabtu, 21/09/2019 14:12 WIB
  • Kota Balikpapan Kebut Kota Ramah Anak

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Kota Balikpapan Kebut Kota Ramah Anak
Rohika Kurniadi Sari, Asisten Deputi Bidang Pengasuhan, Keluarga dan Lingkungan

Balikpapan, indonews.id – Kegiatan Media Trip Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2019 yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sampai pada destinasi terakhir yakni Kota Balikpapan. Sebelumnya Media Trip telah mengunjungi destinasi di Pulau Jawa yakni Kota Semarang dan Kabupaten Sleman.

Rohika Kurniadi Sari, Asisten Deputi Bidang Pengasuhan, Keluarga dan Lingkungan (di bawah Deputi IV Tumbuh Kembang Anak) KPPPA menyampaikan bahwa beberapa destinasi terpilih dalam kegiatan Media Trip digunakan sebagai referensi nasional bagi kabupaten/kota lainnya. Ketika seluruh kabupaten/kota dalam suatu provinsi telah mencapai predikat Pratama maka provinsi tersebut telah dapat masuk kategori Provinsi Layak Anak (Provila). KPPPA berharap pada target tahun 2030 Indonesia Layak Anak (Idola) yang mana berarti seluruh Provinsi telah mencapai Provila. Idola Tahun 2030 disamakan dengan target tercapainya sustainable development goals (SDGs) yang ditetapkan PBB.

Baca juga : Anak-Anak PAUD Belajar Simulasi Cap Paspor di PLBN Entikong

Kota Balikpapan berambisi menyabet predikat KLA, tak heran jika beberapa langkah pembangunan dilakukan Pemerintah Kota dengan serius. “Pembangunan Kota/ Kabupaten harus perhatikan pemenuhan hak anak dan perlindungan kekerasan anak”, ujar Rohika. Dalam hal pembangunan, beberapa hal yang perlu dibangun seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Puskesmas Ramah Anak, dan Sekolah Ramah Anak (SRA) menjadi instrumen pencegah kekerasan menurut Asisten Deputi Bidang Pengasuhan, Keluarga dan Lingkungan.

Satu contoh yakni SRA yang ada di Kota Balikpapan. Rohika menjelaskan bahwa di SRA anak-anak bahagia, tidak menerima bullying (Perundungan), ketersediaan jajanan yang sehat, pendidik yang juga berperan sebagai pengasuh dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut anak-anak bahagia dan nyaman untuk belajar di sekolah.

Baca juga : Regional 4 Jadi Ayah Asuh Anak Stunting Pemayung

Selain sekolah, puskesmas juga berperan dalam tumbuh kembang anak, bahkan di Balikpapan Rumah Sakit Ramah Anak sebagai rujukan. Rohika menyampaikan adanya rumah sakit yang peduli dengan isu perlindungan perempuan dan anak di Balikapapan. Pemkot Balikpapan menunjuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan untuk penanganan korban kekerasan perempuan dan anak. RSUD tersebut terkait dengan Pusat Pelayanan Terpadu Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (PPT KTPA).

RSUD Balikpapan memiliki tenaga medis untuk penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Adapun korban akan diperiksa yang kemudian hasil analisa medis menjadi bukti untuk melanjutkan kasus kekerasan di ranah hukum. Jika korban tidak kritis dapat langsung dibawa ke PPT KTPA namun jika kritis, pihak RSUD yang akan mendatangi korban.

Baca juga : BPSDM Kemendagri Dukung Peningkatan Kapasitas ASN melalui Diklat di DOB Papua

Selain itu, Pemkot Balikpapan menyelesaikan masalah kekerasan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemkot membentuk UPTD dengan tugas menangani perempuan dan anak korban kekerasan. UPTD melakukan pendampingan hingga konseling dan mediasi kepada korban. Korban dibantu pulih hingga kondisi dapat beraktivitas seperti sedia kala.

Pada akhir September 2019, PPT KTPA mencatat di Balikpapan terjadi 32 kasus kekerasan pada tahun ini. Sebanyak 40 orang menjadi korban yang terdiri dari 23 anak perempuan, 4 laki-laki dan 13 dewasa. Paling banyak adalah kasus kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

Artikel Terkait
Anak-Anak PAUD Belajar Simulasi Cap Paspor di PLBN Entikong
Regional 4 Jadi Ayah Asuh Anak Stunting Pemayung
BPSDM Kemendagri Dukung Peningkatan Kapasitas ASN melalui Diklat di DOB Papua
Artikel Terkini
Dikunjungi Menko PMK dan Mensos, Masyarakat Korban Banjir Bandang dan Longsor Terima Bantuan Dari Presiden Joko Widodo
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas