INDONEWS.ID

  • Minggu, 29/09/2019 09:31 WIB
  • Politisi Golkar Ace Hasan Sebut Permadi Parasit Demokrasi

  • Oleh :
    • Mancik
Politisi Golkar Ace Hasan Sebut Permadi Parasit Demokrasi
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.(Foto:IST)

Jakarta,INDONEWS.ID - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Permadi tidak lebih sebagai parasit dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Ace menyusul adanya pertemuan yang dilakukan oleh Permadi bersama purnawirawan TNI Soenarko dan Al Khaththath yang diduga untuk melengserkan Presiden terpilih Jokowi.

Ace meminta kepada Permadi untuk menghargai hasil pemilu terutama dengan terpilihnya Jokowi-Kiai Ma`ruf sebagai presiden dan wakil terpilih dalam lima tahun mendatang. Jokowi dan Ma`ruf Amin merupakan presiden dan wakil presiden yang sah.

"Saya heran ya dengan orang-orang ini. Mereka ini parasit demokrasi. Mereka seharusnya menghormati pilihan rakyat yang telah memilih Jokowi-Kiai Ma`ruf sebagai Capres dan Cawapres terpilih," kata Ace kepada media di Jakarta, Minggu,(29/09/2019)

Adanya protes mahasiswa terhadap RUU bermasalah, menurut Ace, merupakan hal wajar dalam negara demokrasi. Warga negara berhak menyuarakan aspirasi kepada pemerintah jika ada sesuatu yang keliru dilakukan kepada pemerintah.

Ia mengakui,aksi demonstrasi yang dibangun oleh mahasiswa murni memperjuangakan kepentingan masyarakat dan negara. Gerakan mahasiswa bertujuan memperbaiki RUU yang dinilai masih keliru dan bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi.

Karena itu, ia menegaskan, gerakan mahasiswa tidak boleh diboncengi oleh penumpang gelap dengan tujuan mencapai kepentingan politiknya. Memboncengi aksi mahasiswa dengan kepentingan politik tertentu hanya akan merusak tujuan awal dari demonstrasi mahasiswa.

Ia mengingatkan, mahasiswa mempunyai peran besar membawa Indonesia ke zaman reformasi. Keberhasilan gerakan mahasiswa membawa ke zaman reformasi karena mahasiswa betul murni memperjuangkan kepentingan masyarakat dan tidak diboncengi oleh penumpang gelap dalam setiap aksinya.

"Orang-orang ini menjadi penumpang gelap dari kemurnian aksi mahasiswa. Tak sepantasnya mereka ini menunggangi gerakan mahasiswa yang lebih mengedepankan gerakan moral, bukan gerakan politik yang mereka agendakan," tutupnya.

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas