Jakarta,INDONEWS.ID - Tantangan Indonesia ke depan adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Dengan segala potensi yang dimiliki tentu perlu ada program yang memiliki target untuk peningkatan soft skill SDM, salah satu sasaran yang memiliki potensi besar adalah santri.
Menurut data kemenag tahun 2016 jumkah santri 4.290.626. Apabila sebagian jumlah santri tersebut telah lulus di tahun 2019, maka jumlah SDM lulusan pesantren menjadi sebuah potensi yang perlu dikembangkan.
“Beranjak dari persoalan tersebut Santri harus mengambil tanggungjawab dalam bagian perubahan sosial dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia. Peran santri dalam pembangunan ekonomi harus dikelola dengan baik”, tegas Kyai Ma’ruf Amin
Adanya SIMAC (Santri Millenial Center) yang menggagas program Gerakan Santri Usahawan (GUS IWAN) ini adalah wujud nyata dari peran santri dalam penguatan ekonomi umat. GUS IWAN biasa disebut juga Santri Bagus, Pinter Ngaji, dan Usahawan’.
Sebuah role model santri yang sukses dan keren, pemuda masa kini dan masa depan yang mempunyai visi dalam hal ekonomi, keagamaan dan nasionalisme kebangsaan.
Keberadaan GUS IWAN harus menjadi gerakan bersama bagi para santri untuk menjadi usahawan (santripreneur). Gerakan bersama berarti harus bersinergi dan kolaborasi satu sama lain, ini lah yang mendorong kami (SIMAC) bersama Telkomsel untuk menjadikan santri milenial sebagai salah satu tenaga penggerak ekonomi digital di Indonesia, tutur Nur Rohman Ketua SIMAC.
Salah satu bagian kolaborasi antara Telkomsel dengan Simac adalah pemanfaatan teknologi digital Telkomsel dalam mengoptimalkan pertumbuhan bisnis Kopi Abah, produk UKM dari Simac.
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, Telkomsel selalu berupaya untuk mendorong kesiapan Indonesia untuk dapat menjadi negara digital secara menyeluruh dan berkelanjutan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia.
Demi mewujudkannya, peran milenial sebagai generasi muda yang mampu menciptakan karya dan inovasi nyata tentunya tidak boleh dilepaskan.
Untuk itu, Telkomsel bersama Simac berkolaborasi dalam menjadikan santri milenial sebagai sumber daya manusia yang terus bergerak maju mengakselerasikan negeri melalui perwujudan ekosistem digital yang berkesinambungan.
Kolaborasi antara Telkomsel dan LinkAja dengan Simac juga ditandai oleh peluncuran Aplikasi Kopi Abah, sebuah produk UKM berbasis gerakan milenial yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Kopi Abah digagas Gerakan Santri Usahawan (Gus Iwan), sebuah komunitas yang diinisiasi oleh Simac untuk mengajak insan pondok pesantren agar mulai berwirausaha.
Selain itu, dalam acara ini SIMAC juga membangun kemitraan strategis melalui MoU dengan Telkomsel, Link Aja, Mobisaria, dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).*