INDONEWS.ID

  • Jum'at, 11/10/2019 17:01 WIB
  • Veronica Koman Dikabarkan Bertemu KT HAM PBB Ungkap Situasi Papua

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Veronica Koman Dikabarkan Bertemu KT HAM PBB Ungkap Situasi Papua
Aktivis sekaligus pengacara Hak Asasi Manusia untuk urusan Papua, Veronica Koman (Ist).

Jakarta, INDONEWS.ID - Aktivis sekaligus pengacara Hak Asasi Manusia untuk urusan Papua, Veronica Koman, diketahui bertemu dengan Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR), Michelle Bachelet.

Lewat akun Facebooknya, Veronica mengakui dalam pertemuannya itu dia menyampaikan beberapa situasi terkini di Papua dan Indonesia.

Baca juga : Ini Alasan Veronica Koman Sebut TGPF Intan Jaya Tak Independen

Dalam postingan itu, Perempuan yang diduga sebagai dalang dari kerusuhan Papua itu tidak menjelaskan secara rinci lokasi pertemuan itu.

Namun hanya tertulis Tanah Gadigal, 8 Oktober 2019. Tanah Gadigal diketahui berada di Australia. Veronica menyoroti tentang pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah di Papua Barat.

Baca juga : Data Veronica Koman Memang Sampah!

"Saya menyampaikan kepadanya tentang perkembangan situasi terkini krisis West Papua terutama tentang pendekatan keamanan oleh pemerintah Indonesia, banyaknya warga sipil yang kini berada dalam pengungsian, pemberangusan hak atas kebebasan berekspresi besar-besaran termasuk penangkapan para aktivis politik damai," ungkap Veronica.

Tidak hanya soal Papua, dia juga memberitahu Bachelet mengenai penangkapan pelajar yang berdemonstrasi beberapa waktu lalu.

Baca juga : Status WNI Veronica Koman, Eks ISIS dan Simpatisan OPM Harus Dicabut

Pertengahan September lalu, mahasiswa dan pelajar di sejumlah kota terutama Jakarta turun ke jalan untuk menggelar aksi protes menolak pengesahan sejumlah rancangan undang-undang yang dinilai kontroversial seperti Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan RUU KPK.

Ratusan orang yang terlibat demo ditangkap kepolisian, termasuk mahasiswa dan pelajar selama unjuk rasa yang berlangsung rusuh. Dua orang mahasiswa di Kendari bahkan tewas tertembak saat demo.

"Penggunaan kekuatan berlebihan dalam menangani aksi para pelajar dan mahasiswa yang menolak berbagai perangkat hukum bermasalah di Indonesia bulan lalu," kata Veronica.

Aksi unjuk rasa berujung ricuh kembali terjadi di Wamena, Papua, Senin (23/9). Kerusuhan diduga karena perilaku rasialis terhadap warga Papua.

Kericuhan berujung pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya dan pembunuhan warga. Kerusuhan memicu para warga di Wamena mengungsi.

Pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu jadi tersangka atas dugaan provokasi dan penyebaran informasi bohong insiden Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Veronica disebut berada di balik sejumlah kerusuhan yang bersumbu dari penggerebekan asrama mahasiswa Papua di Surabaya pertengahan Agustus silam.

Ia diduga aktif melakukan provokasi dengan menyebarkan informasi terkait kerusuhan Papua melalui akun Twitter pribadinya @VeronicaKoman. *(Rikardo).

Artikel Terkait
Ini Alasan Veronica Koman Sebut TGPF Intan Jaya Tak Independen
Data Veronica Koman Memang Sampah!
Status WNI Veronica Koman, Eks ISIS dan Simpatisan OPM Harus Dicabut
Artikel Terkini
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas