INDONEWS.ID

  • Kamis, 31/10/2019 19:30 WIB
  • Jokowi Ingatkan Menteri Nadiem Soal Pemerataan Kualitas Pendidikan Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
Jokowi Ingatkan Menteri Nadiem Soal Pemerataan Kualitas Pendidikan Indonesia
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud), Nadiem Makarim.(Foto:Kompas.com)


Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, berkaitan dengan upaya pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia melalui berbagai inovasi teknologi. Hal ini disebabkan karena masih adanya ketimpangan kualitas mutu pendidikan Indonesia terutama di luar Pulau Jawa.

Jokowi secara langsung meminta kepada Menteri Nadiem agar seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama, terutama pemerataan akses teknologi di bidang pendidikan. Ia menambahkan, wilayah Indonesia di luar Jawa telah lama mengalami ketertinggalan karena salah satunya keterbatasan akses teknologi.

"Hanya titip manfaatkan teknologi untuk percepatan kualitas pendidikan yang merata dan efisien," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis,(31/10/2019)

Mantan wali kota Solo ini kembali mengingatkan kepada Menteri Nadiem, Indonesia ini bukan hanya ada di Pulau Jawa. Karena itu, kebijakan pendidikan bermutu terutama pemerataan teknologi mesti diberikan perhatian sama terhadap seluruh daerah di Indonesia.

"Pak Mendikbud, tolong dilihat betul negara kita bukan hanya Jakarta, bukan hanya Jawa. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ada 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota.Lihatlah yang ada misalnya di Halmahera, lihatlah yang ada di Rote,lihatlah yang ada di Wamena," tegas Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menerangkan, Menteri Nadiem sedapat mungkin melakukan pemetaan dengan menggunakan sistem atau aplikasi tertentu untuk menggambarkan standar pendidikan di Indonesia.Syaratnya, fasilitas dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia mesti mendapatkan akses yang sama soal teknologi pendidikan.

"Baru kita bisa sistem atau aplikasi apa yang harus dibangun agar ada standardisasi, agar ada sebuah standar kualitas yang nggak usah harus sama, tapi mirip-mirip, memudahkan guru, memudahkan murid, dalam belajar. Dan juga salah satu tantangan besar kita untuk merespons pasar tenaga kerja yang berubah karena teknologi. Ada shifting job, pergeseran pekerjaan," ungkapnya.

Ia juga menegaskan, hadirnya teknologi dalam dunia pendidikan, mendorong kita untuk menciptakan berbagai macam inovasi dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia(SDM). Dunia pendidikan kita mesti mampu menangkap peluang yang ada, terutama dalam hal memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"Kalau kita bisa mempersiapkan justru peluang itu bisa semakin banyak karena berkembangnya emerging job yang menuntut knowledge dari emerging skill dan untuk itu review penyesuaian kurikulum besar-besaran harus kita lakukan karena dunia sudah berubah sangat cepat, ilmu pengetahuan, ketrampilan sekarang mudah usang," jelasnya.

Jokowi berharap, dunia pendidikan Indonesia berkembang ke arah yang lebih baik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan mampu melihat beberapa kelemahan yang selama menjadi kendala serta merumuskan langkah solusi dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan.

"Oleh karena itu harus di-upgrade, jangan terlambat dan kurikulum pun jangan kaku, harus fleksibel, sejalan dengan perubahan-perubahan dunia yang kita alami. Selain kurikulum, saya titip diperbaiki yang berkaitan dengan kualitas guru, sebuah aplikasi sistem yang mempercepat sehingga peningkatan pemerataan kualitas pendidikan betul-betul dirasakan oleh murid-murid kita," pungkasnya.*

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas