Jakarta,INDONEWS.ID - Mantan Kapolri Tito Karnavian mengungkapkan kembali kisah pada saat dirinya dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk menjadi menteri pada pemerintahan kabinet Indonesia maju periode 2019-2024.
Tito menerangkan,pada dirinya dipanggil oleh presiden, tidak ada pembicaraan terkait siapa yang menggantikan dirinya sebagai Kapolri. Ia juga menerangkan, tidak pernah menyebutkan satu nama kepada Presiden Jokowi untuk dicalonakan sebagai Kapolri.
"Saya ucapkan selamat Pak Idham, Pak Idham sampaikan `jangan calonkan saya`, tapi saya bilang saya nggak pernah sebutkan nama Pak Idham karena yang bersangkutan nggak mau," kata Tito pada saat acara serah terima jabatan di Mako Brimob, Cimanggis, Depok, Rabu,(6/11/2019)
Ia menjelaskan, panggilan presiden ke Istana Negara, hanya bertujuan untuk menunjuk dirinya sebagai salah satu menteri dalam kabinet Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Jokowi hanya meminta kepada Wakapolri Komjen Ari Dono sebagai Kapolri sementara sebelum Kapolri baru terpilih.
"Tahu-tahu datang besoknya saya dipanggil Pak Presiden, (Idham bertanya) `ada apa nih, Bang`, saya bilang nggak tahu karena saya nggak bicara masalah itu, saya hanya bicara masalah sebagai Mendagri dan beliau minta agar Plt-nya Pak Wakapolri. Kalau pengganti (Kapolri), beliau (Jokowi) nggak sebutkan," jelas Tito.
Tito kemudian menjelaskan, secara mengejutkan, Idham Azis datang memberikan laporan, kalau telah dipercayakan sebagai Kapolri. Ia berharap, Idham Azis dapat menjalankan amanat dan kepercayaan tersebut dengan baik dan penuh tanggungjawab.
"Datang lagi Pak Idham bilang `Saya izin melaporkan saya ditunjuk, Pak`, ya sudah saya bilang bismillah, dengan segala konsekuensi yang nggak gampang, jadi ya jalani saja, ini sudah Tuhan yang atur, garis tanganmu ini. Laksanakan saja, apa yang bisa saya bantu ya saya bantu," pungkasnya.*