INDONEWS.ID

  • Jum'at, 15/11/2019 23:30 WIB
  • Fungsionaris Partai Golkar: Rapimnas Partai Golkar Mencekam, Disetting Jadi Munas Prematur

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Fungsionaris Partai Golkar: Rapimnas Partai Golkar Mencekam, Disetting Jadi Munas Prematur
para fungsionaris Partai Golkar di Rapimnas (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengungkapkan situasi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, kemarin berlangsung mencekam. Bahkan, kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai adanya intimidasi psikologis.

"Kita tidak pernah merasakan suasana Rapimnas semencekam itu. Suasana yang tidak kondusif, intimidasi psikologis yang luar biasa, yang membuat banyak kawan-kawan tidak nyaman," ujar Andi Sinulingga dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Andi membeberkan situasi mencekam itu terjadi sejak rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar beberapa hari lalu.

"Itu sudah terjadi sejak pleno kemarin, kawan-kawan juga menyaksikan, tidak pernah ada pleno di Partai Golkar. Dari depan sudah dijaga pihak keamanan, ada absensi dari depan gerbang DPP, kemudian dikawal oleh para milisi, dan kemudian di dalam juga absen lagi," ujar Andi.

Selain itu, Andi menilai ada sesuatu yang janggal dalam Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton itu. Pasalnya, Rapimnas sama sekali tidak memuat atau membicarakan substansi apa yang mau dibawa ke Munas.

"Menurut kami, Partai Golkar ini semakin tidak punya gagasan dan ide sebagaimana pernah dikonsepkan menjadikan partai ini The Party of Ideas," tuturnya.

Hal senada diungkapkan pula oleh Wakil Sekjen Partai Golkar Viktus Murin. Viktus menegaskan situasi Rapimnas Partai Golkar juga menimbulkan tafsir konflik internal baru bagi partai berlambang beringin itu. 

"Saya perlu sampaikan bahwa situasi Rapimnas yang telah selesai menimbulkan tafsir konflik internal baru. Forum Rapimnas yang seharusnya membahas pelaksanan Munas telah bergeser, disetting seolah Munas yang prematur. Ini membahayakan soliditas Partai Golkar," ujar Viktus. 

Viktus menegaskan pihaknya akan tetap menjaga marwah Partai Golkar. Pihaknya komitmen untuk terus mengawal Partai Golkar sampai Munas. 

"Kita akan mengawal Partai Golkar selamat sampai Munas dan kepemimpinan yang baru. Kami optimis untuk itu," tegas Viktus. 

Lebih jauh, Viktus menandaskan pandangan umum terkait dukungan terhadap calon tertentu dalam Rapimnas tidak mencerminkan suara mayoritas. Suara dalam Rapimnas tersebut belum merepresentasikan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Partai Golkar.

"Dukung mendukung ke calon ketua umum tadi malam di forum Rapimnas yang seharusnya itu disampaikan di dalam Munas, itu bagi kami tidak mencerminkan suara mayoritas. Suara DPD Provinsi dari 34 provinsi juga belum bisa merepresentasikan kemajemukan di tubuh Partai Golkar," tandasnya. (*)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas